Amrutha mengatakan, ibu mertuanya mendorong pria itu, sementara dirinya lari ke dalam rumah sakit meminta tolong.
Baca Juga : Tubuhnya Ditemukan dalam Posisi Terbalik, Sopir Taksi Online di Malaysia Jadi Korban Pembunuhan
"Saat saya mengabarkan hal ini kepada ayah saya, dia hanya mengatakan 'apa yang harus saya lakukan? membawa dia ke rumah sakit?'," kenang Amrutha.
Tragedi itu mau tak mau membuat Amrutha mengenang larangan yang diberikan ibunya kala dia masih kecil.
Saat itu, sang ibu tidak mengizinkan dia bebas memilih teman apalagi yang berbeda kasta.
Sehingga tak mengherankan jika orangtuanya amat menentang hubungan asmaranya dengan Pranay saat mereka mengetahui hal tersebut.
"Saat itu kami harus sembunyi-sembunyi saat ingin bertemu. Saya tidak peduli soal kasta atau kekayaan keluarganya. Hal terpenting adalah kami saling mencintai," kata Amrutha.
Baca Juga : Terungkap Pelaku Pembunuhan Wanita di Kamar Mandi Gereja, Ditangkap Kurang Dari 7 Jam
Bahkan setelah mereka menikah, lanjut Amrutha, orangtuanya memaksanya pulang ke rumah dan menguncinya di dalam kamar.
Namun, Amrutha berhasil meloloskan diri dan dia kemudian pindah ke kediaman keluarga Pranay yang merestui pernikahan ini.
Amrutha mengatakan, mereka berencana pindah ke Kanada saat mengetahui dirinya sudah mengandung. Mereka memutuskan menunggu hingga bayi mereka lahir sebelum pindah ke negeri itu.
Amrutha mengabarkan soal kehamilannya kepada kedua orangtuanya berharap hal tersebut bisa sedikit melembutkan hati mereka.