Baca Juga : Pihak Kepolisian Los Angeles Akhirnya Berikan Tanggapan Seputar Ancaman Pembunuhan Jimin BTS
Namun, Amrutha amat terkejut ketika ayahnya justru meminta dia menggugurkan janin yang dikandungnya.
"Kami selalu hidup dalam ketakutan tetapi saya tak pernah terpikir ayah bisa berbuat kejahatan semacam ini," ujar Amrutha.
Derita Amrutha belum berakhir. Sejak kematian suaminya, tak satu pun anggota keluarga menghubungi, termasuk sang ibu yang dulu kerap menelepon Amrutha.
"Saya kira dulu ibu amat perhatian kepada saya, tetapi kini saya kira dia menelepon hanya untuk memata-matai saya," tambah Amrutha.
Perhatian besar justru tercurah kepada keluarga Pranay yang menjadi korban pembunuhan.
Sejumlah kelompok perjuang hak-hak kasta Dalit dan aktivis perempuan mengunjungi kediaman keluarga Pranay untuk memberi dukungan dan rasa simpati.
Di teras rumah, masih terlilhat foto Pranayyang tersenyum di kelilingi karangam bungan dan lilin yang masih menyala.
Baca Juga : Dianggap Ucapkan Kata Tak Senonoh, Young Lex Dapat Ancaman Pembunuhan dari Fans BLACKPINK
Saat Amrutha berbicara, massa yang berkumpul di teras rumah berteriak memberi dukungan bagi keluarga yang malang itu.
Mendapatkan dukungan semacam ini ibunda Pranaya, Hemalatha amat terharu dan Amrutha yang juga menangis mencoba menenangkan ibu mertuanya itu.
"Saya menyalahkan keluarga saya. Saya tidak akan kembali kepada mereka. Orangtua Pranay sekarang menjadi orangtua saya," kata Amrutha.