Grid.ID - ASI kerap menjadi makanan utama yang dianjurkan untuk diberikan pada si kecil.
ASI dapat memenuhi segala nutrisi dan kandungan positif lainnya yang dibutuhkan oleh bayi baru lahir.
Semua ibu wajib memberikan ASI eksklusif kepada Si Kecil hingga usianya 6 bulan, kemudian dilanjutkan hingga usia Si Kecil 2 tahun.
Namun produksi ASI yang terbatas atau karena kesibukan sang mama sering membuat orangtua memilih susu formula sebagai pengganti ASI.
Baca Juga : Sepatu Edgy Dian Sastrowardoyo Curi Perhatian Saat Premiere Film Aruna dan Lidahnya, Berminat Kembaran?
Dari pemberian susu formula pada bayi, tak sedikit juga Moms menemukan keluhan yang dialami oleh bayi.
Seperti halnya bayi akan mengalami kesulitan buang air besar (BAB) atau BAB yang keras.
Terkait hal ini, seorang dokter spesialis anak, dr. Rifan Fauzie, Sp.A dari RSAB Harapan Kita, Jakarta, menjelaskan penyebabnya.
"Kandungan yang terdapat di dalam susu formula sering kali membuat konsistensi tinja bayi menjadi lebih keras dan akhirnya membuat ia mengejan keras saat BAB," ujar Rifan beberapa waktu lalu.
Baca Juga : Susul 5 Artis Indonesia Lainnya, Natasha Wilona Masuk Nominasi Wajah Tercantik Dunia Versi TC Candler
Pasalnya pada ASI dan susu formula terdapat kandungan zat nutrisi yang berbeda.
"Perbedaan kandungan zat nutrisi dala susu formula dibandingkan dengan ASI adalah kadar protein, lemak, fosfor dan kalsium yang lebih tinggi," jelas Rifan.