Masyarat Indonesia sangat menyayangkan aksi tidak bermoral tersebut.
Pasalnya, proyek pembangunan MRT tengah berlangsung dan baru akan selesai pada tahun 2022 mendatang.
Proyek yang didukung biaya dari Negara Jepang tersebut merupakan salah satu strategi untuk mengurangi kemacetan terutama di Ibu Kota, Jakarta.
Dilansir GRID.ID dari laman kompas, beberapa waktu lalu, William Sabandar, Direktur Utama PT MRT Jakarta telah melakukan upaya mempercantik jalur pedestrial di sekitar stasiun MRT, khususnya sepanjang koridor Jendral Sudirman hingga Jalan MH Thamrin.
Upaya tersebut dilakukan dengan cara mengimpor batu alam, andesit khualitas baik dari Negara China.
Perapian trotoar tersebut hanya ada di lima koridor stasiun utama, yaitu Stasiun Senayan, Istora, Bendungan Hilir, Setiabudi, dan Dukuh Atas.
Oleh karena itu, William menghimbau agar tak ada aksi vandalisme dengan mencorat-coret fasilitas umum tersebut.
Ia juga mengharapkan agar masyarakat mau bersama-sama menjaga dan merawat fasilitas umum yang ada.
Namun, apabila aksi vandalisme di gerbong MRT tersebut benar adanya, maka hal tersebut sangat merugikan negara. (*)