Laporan Wartawan Grid.ID, Corry Wenas Samosir
Grid.ID - Artis Bobby Tince bercerita, sebelum ia menjajal di dunia akting ia pernah menjadi badut dan penari di Taman Impian Jaya Ancol.
Kala itu Bobby hanya mendapat upah yang sangat minim yakni Rp11.000 per minggu.
"Betul sekali. Jadi saya mengawali karier itu tidak sengaja. Kebetulan saya kuliah di perhotelan, tapinya satu gedung sama London School yang isinya kayak artis, model dan segala macam,"
"Jadi suka ngelihat kayaknya enak ya hidupnya. Sementara aku kuliah dari beasiswa," ujar Bobby Tince saat Grid.ID temui di kawasan Tendean, Jakarta Selatan, Jumat (21/9/2018).
"Satu tahun setengah (jadi badut). Menjajakannya enam bulan, terus dapat jadwal. Gajinya itu Rp 11.000 tiap minggu," sambungnya.
Karena banyak kebutuhan ekonomi dan orangtua yang terbatas menghidupkan keluarganya.
Bobby pun mencari uang tambahan dan sampai akhirnya, ia pun ditawari sebuah kerjaan sebagai badut di Taman Impian Jaya Ancol dan mengakhiri pendidikannya.
"Suatu saat, pengen rasanya dapet uang tambahan. Akhirnya aku satu lift kakak senior yang kerjanya jadi badut di Dufan. Akhirnya aku melamar kerja,"
"Ternyata dari sekian banyak orang aku kepilih. Dari sana aku belajar banyak dari mulai jadi badut, berdiri di depan orang banyak, akting dan segala macemnya di ajarin. Akhirnya ilmunya kepada lah dari situ," paparnya.
Baca Juga : Sempat Hidup Susah, Aktor Ji Sung Akui Pernah Tidur di Bangku Jalanan Demi Pekerjaan
Tak lama dari situ, pria yang pernah berperan sebagai wanita mulai diajak bermain sinetron dan sampai kini Bobby pun kerap mengisi diberbagai acara.
"Dari situ saya kebetulan orangnya pengen banyak belajar. Kan di Dufan itu ada junior senior. Saya gabung lah sama senior. Saya deketin,"
"Terus ada yang lagi nyari dancer yang bisa akting di Bekasi. Akhirnya saya coba casting, akhirnya saya dapat drama musikal. Saya show dari mall ke mall," ujar Bobby Tince.
"Akhirnya saya tahu tuh casting iklan. Dari ujung ke ujung saya datengin nggak kepilih. Saya udah hopeless, saya balik lagi numpang tinggal di sanggar. Tiba-tiba ada berita. Dari kosan saya naik bajaj sampe salah satu PH. Dari sekian banyak yang daftar, saya kepilih jadi pemain sinetron di situ," tuturnya. (*)