Laporan Wartawan Grid.ID, Andriana Oky
Grid.ID-Diabetes adalah salah satu masalah kesehatan yang menghantui kalangan masyarakat.
Penyakit ini dipengaruhi oleh faktor gaya hidup seseorang.
Saat ini, ketika seseorang terkena penyakit tertentu, baik itu yang ringan maupun berat, selalu ada efek samping yang ditimbulkan.
Misalnya, flu akan membuatmu merasa lelah, cacar air akan meninggalkan bekas di kulit yang permanen.
Baca Juga : Mengintip Pesona Janhvi Kapoor dalam Balutan Long Dress, Cantiknya Maksimal!
Demikian pula dengan diabetes, akan ada efek samping yang ditimbulkan oleh penyakit ini.
Dalam artikel ini akan dijelaskan beberapa efek samping dari penyakit diabetes yang mungkin belum kamu tahu.
Berikut ulasannya.
1. Lesi kulit yang tidak merata
Lesi kulit yang tidak merata seperti ada tambalan kulit yang bersisik, ruam, dan warna hitam pada salah satu bagian tubuh bisa menjadi efek samping dari diabetes tipe II.
Baca Juga : 4 Zodiak yang Tidak Mau Mengalah Saat Berdebat, Salah Satunya Aquarius
Tambahan lesi kulit yang terasa kasar ini disebabkan karena adanya produksi insulin yang berlebihan dalam tubuh.
2. Masalah kesehatan otak
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal berjudul Neurology menyatakan bahwa orang yang mengalami diabetes mengalami efek samping yang tak terduga.
Salah satunya adalah penurunan fungsi kognitif dan otak.
Kondisi ini membuat pasien diabetes berisiko tinggi untuk terkena penyakit otak seperti demensia dan Alzheimer.
Baca Juga : Grogi Ketemu Ibu Mertua? Coba deh 5 Tips Ini Untuk Memenangkan Hatinya
3. Penyakit gusi
Sebuah penelitian kesehatan yang dilakukan di Univeritas Kolombia menyatakan bahwa orang yang menderita diabetes lebih rentan terkena panyakit gusi.
Kadar gula yang tinggi pada pasien diabet dapat memodifikasi jaringan kolagen di gusi, sehingga membuatnya jadi rentan terhadap infeksi bakteri.
4. Gangguan pendengaran
Penyakit diabetes diketahui bisa merusak pembuluh darah telinga bagian dalam.
Baca Juga : Akui Punya Masalah Kecemasan, Begini Cara Shraddha Kapoor Mengatasinya
Kondisi ini biasanya terjadi setelah beberapa tahun saat seseorang didiagnosis menderita diabetes.
Dan biasanya, gangguan pendengaran pasien diabetes itu bersifat permanen. (*)