Find Us On Social Media :

Pernah Dipaksa Aborsi oleh Pemerintah, Mantan Warga Korea Utara Sebut Pertemuan Kim Jong-un dan Moon Jae-in Tidak Berguna

By Chandra Wulan, Senin, 24 September 2018 | 09:29 WIB

Pertemuan Kim Jong-un dan Moon Jae-in

Kalaupun ada kerja sama ekonomi dan Korea Utara mendapatkan investasi dari Korea Selatan, pasar gelap itu akan kalah.

Dampaknya buruk bagi warga.

Sementara itu peneliti Asan Institute for Policy Studies, Jang Ji-hyang mengatakan bahwa investasi semacam itu akan meningkatkan taraf hidup warga, tapi hanya yang mendukung pemerintahan Kim.

Dalam survei yang digelar oleh Institute for Peace and Unification Studies di Seoul National University, hanya 7,6% responden yang mengatakan bahwa Kim adalah pemimpin yang baik.

Sebanyak 70% tidak menyukai pemerintahan Kim.

Co-founder dan direktur Teach North Korean Refugees, Casey Lartigue mengatakan bahwa Kim Jong-un adalah sosok bermuka dua.

Baca Juga : Adik Paula Verhoeven Merasa Buluk Saat Bersebelahan dengan sang Kakak

Ia telah membohongi warga Korea Utara seumur hidupnya.

Para pengungsi yang diajar oleh Lartigue mengatakan bahwa Kim perlu diwaspadai.

Wajah yang ditunjukkannya ke dunia internasional memang ramah, seperti komedian.

Tapi hanya mantan warga Korea Utara yang tahu siapa dia sebenarnya.

"Dia (Kim Jong-un) adalah komedian yang memegang alat pemenggal kepala. Dan hingga saat ini, banyak kepala yang tetap menggelinding."

Ucapan tersebut menggambarkan pemerintahan Kim Jong-un yang dingin dan kejam.

Baca Juga : 5 Fakta Fan Bingbing, Artis Populer Tiongkok yang Tiba-tiba Menghilang

Meski demikian, Kim Jong-un baru saja memberi hadiah berupa jamur pinus senilai Rp198 miliar kepada Korea Selatan.

Dilansir dari Intisari Online, jamur ini akan dibagikan kepada empat ribu warga Korea Selatan yang terpisah dari keluarga mereka di Korea Utara sejak Perang Korea.

Hal ini dinilai sebagai sinyal kuat keinginan Kim Jong-un untuk berdamai dengan Korea Selatan.

(*)