Laporan Wartawan Grid.ID, Veronica Sri Wahyu Wardiningsih
Grid.ID - Bertepatan dengan hari ini, Senin (24/9/2018), merupakan Hari Tani Nasional atau National Farmer's Day.
Perayaan ini khususnya dirayakan oleh para petani yang ada di seluruh Indonesia.
Meski diperuntukan untuk para petani, namun berbagai kalangan juga turut merayakannya.
Baca Juga : Lagunya Dicover Ulang untuk Soundtrack Film Aruna dan Lidahnya, Sita Nursanti Merasa Terharu
Mereka menyadari bahwa dari jerih payah petani, semua orang terpenuhi kebutuhan pangannya.
Tagar #HariTaniNasional pun menjadi trending topik di media sosial Twitter.
Salah satu penyanyi sekaligus aktivis Melanie Subono juga turut memberikan apresiasinya untuk para petani.
Melalui laman Instagramnya, Melanie Subono membagikan potretnya.
Baca Juga : Haringga Sirila Tewas Dikeroyok Oknum Bobotoh, Arie Untung Ingatkan Semua yang di Lokasi untuk Bertobat
Terlihat perempuan yang dikenal sering memperjuangkan hak kaum marginal tersebut sedang berjalan kaki di suatu daerah sambil membawa dahan kayu.
Melanie Subono berjalan bersama warga lokal, termasuk anak-anak.
Nampak juga pergelangan tangan Melanie diperban.
Dalam keterangannya, Melanie Subono menerangkan suatu kenyataan pahit nasib para petani Indonesia.
Baca Juga : Turut Berduka Atas Meninggalnya Haringga Sirila, Najwa Sihab Sebut Stadion Bukan Ladang Pembantaian
Ia menjelaskan jika di negara Indonesia banyak lahan pentani sudah dipaksa menjadi pabrik.
Akibat hal itu, petani pun harus berhutang untuk bisa membeli beras.
"Selamat hari TANI nasional !!! Selamat merayakan di negara dimana lahan PETANI sudah dipaksa menjadi PABRIK , dimana PETANI harus BERHUTANG untuk bisa beli beras !!!" tulis Melanie Subono (24/9/2018).
Baca Juga : Perankan Sosok Bapak Rumah Tangga, Tora Sudiro: Gue Udah Biasa!
Unggahan Melanie Subono itupun mendapatkan beragam respon dari pengguna Instagram.
Banyak dari mereka turut menyetujui apa yang diungkapkan oleh Melanie Subono.
@enirosintan: "Tolong temani mereka kak"
@valdanofrans: "Banyak jga lahan sawah jadi perumahan, tanpa memperhatikan kelanjutan pangan"
Baca Juga : Turut Berduka atas Tewasnya Haringga Sirla, Arie Untung Minta Suporter di Lokasi Kejadian Bertobat
@black_jubah: "Selamat datang di negara dimana para petani menjual sawahnya, agar bisa kuliah, berharap anaknya tdk menjadi petani seperti ortunya"
@nena_saimans: "Bener banget Lo kak, kita makan dari petani, tapi petani kita sendiri dijajah,, trs nti kita mau makan dari mana? Makan apa? Limbah Pabrik?"
@landri_mtd: "Semakin kagum dengan kak @melaniesubono peduli dengan rakyat kecil god bless you kak"
@sitinurlihan_ah: "Di desa saya aja sawah sudah makin berkurang d gusurin d buat pabrik,kangen masa kecil main d sawah ikut ibu nanam padi atau pas panen ikutan manen padi"
Baca Juga : Perankan Sosok Bapak Rumah Tangga, Tora Sudiro: Gue Udah Biasa!
Dilansir Grid.ID dari laman Serikat Petani Indonesia via Tribun Kaltim, peringatan Hari Tani Nasional lahir pada tanggal 24 September 1960 lalu.
Pada tahun 1960, Presiden Republik Indonesia pertama, Soekarno, menetapkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-pokok Agraria (UUPA 1960).
Dalam kebijakan UUPA mengatur tenatng hak-hak dan kewajiban kaum tani, mengatur hak atas tanah, hak atas sumber-sumber agraria untuk dikelola dan dimanfaatkan sebesar-besarnya demi kemakmuran petani dan bangsa.
Sementara itu penetapan Hari Tani Nasional baru diputuskan berdasarkan keputusan Presiden Soekarno tanggal 26 Agustus 1963 No 169/1963 yang menandakan pentingnya peran dan posisi petani sebagai entitas bangsa. (*)