Laporan Wartawan Grid.ID, Veronica Sri Wahyu Wardiningsih
Grid.ID - Beberapa waktu lalu, tepatnya 18 Agustus 2018 hingga 2 September 2018, Indonesia berpesta ria melalui semarak Asian Games 2018.
Siapa sangka, belum genap sebulan pesta olahraga Asia itu berakhir, hinggar bingar masyarakat berubah menjadi air mata pilu.
Awalnya, bangsa Indonesia bersorak dan bersatu karena ajang olahraga, belum lama berselang digantikan oleh perpecahan dalam ajang olahraga pula.
Baca Juga : Selamat! Anak Kedua Ryan Delon Sudah Lahir
Ya, peristiwa kekerasan antar suporter sepak bola yang terjadi baru-baru ini menyulut berbagai reaksi dari masyarakat Indonesia.
Banyak orang beranggapan, peristiwa tersebut tidak bisa dianggap ringan.
Tak bisa disangkal lagi, peristiwa kekerasan antar suporter sepak bola sudah berulang kali terjadi.
Mirisnya, hingga kini belum ada tindakan nyata untuk membenahi agar tak ada lagi nyawa melayang hanya karena menonton pertandingan sepak bola.
Baca Juga : Pria Asal Cimahi ini Buktikan, Tampan tak Melulu Harus Oplas
Sebagai penggila bola, aktor Gading Marten turut menyikapi peristiwa tersebut.
Lewat unggahan foto bertuliskan 'Salah Siapa?' di laman Instagramnya, Senin (25/9/2018), suami Gisella Anastasia itu mengungkapkan kegelisahannya.
Gading Marten beranggapan, sepak bola tak perlu dihentikan karena ulah para suporter tersebut.
Baginya, banyak anak-anak muda Indonesia yang memiliki cita-cita mulia menjadi sosok pesepakbola yang namanya besar.
Baca Juga : Foto: Netizen Korea Diskusikan Pencapaian BTS Pasca Menghadiri Undangan Majelis Umum PBB ke-73
Melihat itu, Gading Marten meyakini jika warga Indonesia perlu ikut mewujudkan mimpi itu dan jangan mematikan mimpi-mimpi mereka.
Putra aktor Roy Marten tersebut berharap pihak berwenang juga mampu mendukung untuk mewujudkan mimpi tersebut.
Yang terpenting menurut Gading Marten, warga Indonesia butuh rasa aman. Warga Indonesia butuh anak-anaknya dapat mewujudkan impian mereka.
Bagi Gading, apapun status yang melekat sebagai bagian suporter sepak bola daerah manapun, bukan berarti menjadi asing atas tanah sendiri.
Baca Juga : Menilik Kasus Ayu Ting Ting, Pakar : Pernikahan Bukan Solusi Atasi Kasus Hamil di Luar Nikah
Gading menjelaskan, siapa pun asal daerah suporter, mereka menjadi satu sebagai Indonesia.
Bahkan bagi Gading, siapa pun klub kebanggaan berasal, tak dipungkiri semua berada di bawah Bendera Merah Putih.
Ia juga menyarankan agar semua bisa merasa bangga menjadi satu saudara.
Menurut Gading Marten, seribu teman tidaklah cukup dibanding satu musuh.
Baca Juga : Agensi Dikabarkan Memaksa Wanna One Perpanjang Kontrak!
"Orang membunuh pake pisau! Yg salah pisaunya apa orangnya? Supporter bola bunuh orang yg salah bolanya??!!!
Sepakbola ga perlu berhenti krn oknum2 bang**t ini!!!!
Banyak cita2 anak muda Indonesia mau jadi pesepakbola besar!!! Kita yg harus sadar diri!!! Wujudkan itu .. jangan matikan impian mereka... pihak2 berwenang yg harus mewujudkan itu.. kami butuh rasa aman.. kami butuh anak2 kita mewujudkan impian mereka..
Baca Juga : Andre Taulany Ungkapkan Rasa Duka untuk Peristiwa Kekerasan Antar Suporter Bola
Mau kamu persija kamu persib kamu persipura kamu arema kamu sriwijaya kamu borneo.. siapapun kamu... kamu itu INDONESIA!!!!!!!!!
Apapun club kebangganmu itu dibawah bendera INDONESIA teman!!!!
Banggalah menjadi saudara... 1000 teman ga cukup, tapi 1 musuh itu udah kebanyakan dlm hidupmu!" tulis Gading Marten seperti dikutip Grid.ID (25/9/2018).
Baca Juga : Jelang Asian Para Games 2018, Tompi dan Putrinya Rilis Lagu I Wanna Dance
Sontak, unggahan Gading Marten tersebut mendapat beragam komentar dari pengguna Instagram.
@dessy_nurmitha: "Teriris pokoknya hati gua, miris bgt liat org" dengan bangga nya nyiksa org bagai binatang sampe mati!!"
@maulllanayusup: "Bener bang gue setuju dengan pendapat lu , banyak anak bangsa yang ingin mengharumkan indonesia dari sepakbola"
@rizhaalifah_: "Iya bener itu. Jangan terlalu berlebihan dalam mencintai suatu klub kebanggaan. Yang membawa kita terjerumus kedalam permusuhan"
@hsm.as: "Harusnya oknum2 yang perlu diberantas, bukan sepakbola nya dibekukan"
@lestarisimbolonn: "sayaaaa setuju. terimakasih papa gading udh mewakili perasaan kita semua"
Bagaimana menurut kalian? (*)