Baca Juga : Inilah 5 Efek Samping Pemakaian Alat Kontrasepsi , Cek Dulu yuk!
Dilansir Grid.ID dari Kompas.com, pengamat media sosial Nukman Luthfie menyampaikan beberapa hal yang menjadi alasan Path tak lagi bisa berkembang.
Menurut Nukman, salah satu penyebabnya adalah Path mengingkari konsepnya sendiri.
Awal mulanya, Path hanya memberi kuota lingkar pertemanan sejumlah 150 akun.
Baca Juga : Jeon Somi Keluar dari JYP Entertainment, Park Jin Young: Agensi Kami Punya Peraturan
Diferensiasi menarik tersebut menjadikan media sosial ini bersifat personal dan berbeda dengan para pesaingnya saat itu, seperti Facebook dan Twitter.
Bahkan, menurut ilmu Psikologi, seseorang hanya dapat berteman dekat dengan orang yang terbatas yaitu tak lebih dari 150 orang.
Diferensiasi menarik dari Path tersebut menjadi salah satu keunggulan di tengah kelemahan Facebook yang dapat terhubung dengan ribuan akun pertemanan.
Baca Juga : 5 Tips Mengulek Bumbu dengan Cobek, Mudah dan Dijamin Halus!
Akan tetapi, Path kemudian menambah kuota lingkaran pertemanan menjadi 500 akun karena adanya tekanan dari para pengguna Indonesia untuk memperbesar kuota pertemanan.
Padahal, hal tersebut justru membuat para penggunanya beralih ke media sosial lainnya.
Pasalnya, salah satu alasan para pengguna memilih Path adalah sifat aplikasi ini yang lebih personal dan intim.