Laporan wartawan Grid.ID, Pradipta Rismarini
Grid.ID – Amenorrhea adalah suatu kondisi di mana seorang wanita tidak mengalami menstruasi.
Ada beberapa sebab terjadinya amenorrhea, seperti karena faktor hormonal, gaya hidup, dan juga karena sebab struktural.
Untuk lebih jelasnya, akan dipaparkan sebagai berikut ini:
1. Penyebab hormonal
- Tiroid
Baca Juga : Masih Canggung Usai Taaruf, Anandito Dwi Sepdiawan Izin Cium Kening Anisa Rahma
Penyakit seperti hipotiroidisme dan hipertiroidisme bisa sebabkan amenorrhea.
- PCOS
Polycystic ovarian syndrome membuat fluktuasi hormon yang mengganggu siklus menstruasi.
- Tumor hipofisis
Tumor non-kanker ini mengeluarkan hormon yang disebut prolactinoma yang mengeluarkan prolactin.
Prolactin sebabkan siklus menstruasi terganggu.
Baca Juga : Sibuk Berbisnis, Ussy Sulistiawaty Memilah Job di Dunia Entertain!
2. Gaya hidup
- Berolahraga terlalu banyak
Berolahraga secara berlebihan sebabkan hormon stress meningkat.
Hormon ini berdampak mengacaukan kemampuan otak untuk menghasilkan hormon reproduksi.
- Berat badan yang tidak ideal
Baik kelebihan maupun kekurangan berat badan bisa sebabkan menstruasi tidak lancar.
Baca Juga : Ramalan Zodiak 27 September 2018, Capricorn Berpeluang Naik Jabatan Nih!
Hal ini terjadi karena lemak tubuh penting dalam produksi esterogen.
3. Penyebab struktural
- Adhesi intrauterine
Kondisi ini dikenal juga dengan sindrom asherman yang langka.
Orang dengan sindrom ini mengembangkan jaringan parut di Rahim dan mencegah peluruhan menstruasi.
- Gangguan organ reproduksi
Dalam beberapa kasus, organ reproduksi wanita yang tidak terbentuk sepenuhnya membuat siklus menstruasi tidak normal.
Baca Juga : Amenorrhea, Kondisi Ketiadaan Menstruasi yang Bahayakan Kesuburan Wanita
- Miss v tidak normal
Selaput dara imperforate dan septum miss v transversal dapat menghalangi pendarahan menstruasi.
Selain itu, faktor genetika dan konsumsi obat-obatan juga bisa memicu terjadinya amenorrhea.
Sebagai langkah pengobatan, kamu bisa melakukan beberapa hal seperti:
a. Pengobatan oral
b. Terapi hormonal
c. Pembedahan
(*)