Laporan Wartawan Grid.ID, Linda Rahmad
Grid.ID - Saat ini tren makanan yang terbuat dari bahan yang tidak biasa sedang naik daun.
Makanan yang unik terbilang lebih menggoda dan menantang untuk dicoba.
Seperti belalang goreng yang banyak ditemukan di sepanjang jalan Gunung Kidul.
Baca Juga : Sahabat Syahrini Sebut Penyebab Kematian Ridwan Zaelani, Tersetrum Listrik Bertegangan Tinggi
Gak hanya belalang goreng, rupanya masyarakat setempat juga mengolah kepompong pohon jati.
Kepompong tersebut diolah menjadi pepes atau ditumis dengan campuran cabai rawit.
Gak hanya di Gunung Kidul, masyarakat Papua juga gemar mengkonsumsi ulat sagu dalam keadaan hidup-hidup.
Baca Juga : Lebih Nyaman Dipanggil Dedek, Roy Kiyoshi: Biar Lebih Dekat!
Serangga yang diolah menjadi camilan ternyata gak hanya ada di Indonesia, tetapi juga di luar negeri.
Di Meksiko misalnya, cacing merah agave dan cacing tequila diolah menjadi santapan yang sangat populer.
Cita rasa yang pedas dalam setiap gigitannya menjadikannya cocok untuk topping pizza.
Baca Juga : Belanja di Outlet Brand Fashion Kenamaan, Penampilan Soimah Jauh Dari Kata Mewah
Lalu apakah kebiasaan mengkonsumsi serangga ini baik untuk kesehatan?
Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO) mengatakan bahwa serangga mengandung banyak serat dan protein.
“Serangga kaya akan protein dan dengan demikian dapat digunakan sebagai pengganti protein,” Papar Arup Kumar Hazarika, profesor di Cotton College, Guwahati, India.
Baca Juga : Ternyata, Kamu Bisa Ungkap Peruntungan Seseorang Lewat Warna Terlapak Tangannya!
Sayangnya, kebiasaan mengkonsumsi serangga masih dianggap tabu oleh sebagian masyarakat luas.
FAO juga menambahkan bahwa serangga merupakan sumber makanan yang lebih bergizi dari daging sapi.
Melansir dari laman Hello Sehat, mengkonsumsi serangga secara rutin dapat memerangi masalah obesitas.
Hal tersbeut yang menjadikan serangga sebagai alternatif murah dan efisien untuk melawan fenomena kurang gizi. (*)