Laporan Wartawan Grid.ID, Septiyanti Dwi Cahyani
Grid.ID - Setelah sempat melakukan mediasi, akhirnya Seger (61) pemilik tembok pagar pekarangan yang menutup akses keluar masuk rumah tetangganya, Siti, menyatakan bahwa dia bersedia membongkar tembok pembatas yang ia bangun.
Namun, Seger mengajukan dua syarat kepada Siti sang pemilik rumah.
Baca Juga : Sering Lakukan Atraksi, Tangan Kungfu Chef Muto Pernah Terpotong saat Beraksi
"Kalau saya mau dibuka, satu pintu supaya bisa masuk.
Tapi ada syaratnya", katanya sebagaimana dikutip Grid.ID dari laman Kompas.com pada Selasa (25/9/2018).
Syarat yang diajukan Seger antara lain adalah agar Siti Khotijah dan keluarganya berhenti mengolok-olok ia ataupun keluarganya.
Baca Juga : Suzuki Perkaya Pilihan Konsumen Amerika Latin dengan All New Ertiga
Terutama terkait dengan klaim kepemilikan lahan yang kini dibatasi oleh tembok Seger.
Syarat kedua yang diajukan Seger adalah agar batu fondasi yang menyulitkan gerobaknya masuk ke pekarangan rumahnya dibongkar oleh keluarga Siti Khotijah.
Baca Juga : Kronologi Permasalahan Rumah Warga di Jombang yang 'Tertutup' Tembok Tetangga, Ternyata Penyebabnya Sepele
Batu pondasi itu terletak di samping depan rumah Sri Utami, kakak dari Siti Khotijah.
"Tidak boleh mengolok-olok saya.
Terus, saya minta lagi yang menyulitkan gerobak saya masuk dibongkar.
Baca Juga : Toyota Indonesia Optimis Program Kelas Budaya Industri Tingkatkan Kompetensi Lulusan SMK
(Pojok rumah) Itu kan dipandesi (diberi batu pondasi).
Itu permintaan saya.
Kalau setuju ya buat perjanjian", katanya.
Baca Juga : Arjun Kapoor Ungkapkan Kedekatan dengan Kedua Saudari Tirinya, Janhvi dan Khushi Kapoor
Melansir dari laman Intisari Online, Seger selama ini mengalami kesulitan saat membawa gerobaknya masuk ke pekarangan rumahnya karena terhalang oleh batu pondasi yang berada di bagian kiri rumah Sri Utami.
Jika Siti dan keluarganya bersedia membongkar, Seger juga akan membongkar tembok yang dia bangun.
Baca Juga : Cara Mendidik Anak ala Sophia Latjuba, Bisa Dicontoh!
Konflik antar tetangga ini sudah dimulai sejak bulan Februari 2018 lalu.
Puncaknya adalah ketika petani asal Megaluh, Jombang, Jawa Timur itu membanguns sebuah tembok sebagai pembatas pekarangan.
Seger mengaku jika ia membangun tembok berukuran tinggi 2 meter dan panjang sekitar 6 meter itu karena tersulut emosi dan jengkel dengan ulah keluarga Siti. (*)