"Saat dia matipun dia akan menarik histeria banyak orang seperti sebelumnya," kata Putri Margaret.
Di samping Putri Diana, seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, Putri Margaret juga menyimpan amarah besar terhadap keponakan menantunya yang lain, Sarah Ferguson.
Baca Juga : Kronologi Permasalahan Rumah Warga di Jombang yang 'Tertutup' Tembok Tetangga, Ternyata Penyebabnya Sepele
Setelah Sarah Ferguson bercerai dari Pangeran Andrew, ia mengirimkan sebuah buket karangan bunga sebagai ucapan permintaan maaf kepada Putri Margaret karena kabar perceraiannya merebak pada 1992 silam.
Tapi ternyata ini kembali memancing amarah Putri Margaret, sampai-sampai ia langsung mengembalikan karangan bunga tersebut kepada Sarah Ferguson.
Tak lupa, Putri Margaret juga menuliskan sebuah pesan terkait aksi Sarah Ferguson tersebut.
Pesan ini kemudian terungkap dalam sebuah dokumenter tentang Sarah Ferguson yang berjudul 'Fergie: Downfall of the Duchess' 1997 lalu.
Hal ini diungkapkan oleh Judy Wade, seorang penulis biografi keluarga Kerajaan Inggris merangkap jurnalis.
Baca Juga : Kisah Aldi, Remaja Asal Manado, yang Terombang-ambing di Samudera Pasifik Selama 49 Hari
"Duchess of York (Sarah Ferguson-red.) mengirimkan buket karangan bunga kepada Putri Margaret beserta sebuah pesan yang menyiratkan untuk memperbarui pertemanan mereka kembali dan bunga itu langsung dikembalikan dengan pesan dari Putri Margaret yang berbunyi 'berani-beraninya kamu mengirimiku karangan bunga, pernahkah berpikir soal kekacauan yang sudah kamu perbuat di keluarga Kerajaan Inggris?'," ungkap Judy Wade.
Judy Wade sendiri menilai bahwa perilaku Putri Margaret ini teramat kasar kepada Sarah Ferguson.
Padahal, di mata Judy Wade, Sarah Ferguson sudah beritikad baik dengan mencoba menjalin silaturahmi walaupun sudah berpisah dengan suaminya.
"Jadi menurutku, Putri Margaret sudah berbuat tak adil dengan melakukan kejahatan seperti ini padahal itu adalah itikad baik dari Sarah, sangat baik, dan itu menurutku justru mengindikasikan bagaimana perlakuan keluarga Kerajaan Inggris kepada mereka yang 'keluar' dari keluarga tersebut, kecuali kalau mereka juga memang berdarah ningrat," lanjut Judi Wade.
Putri Margaret sebenarnya sudah terkenal sebagai anggota keluarga Kerajaan Inggris yang paling suka memberontak.
Baca Juga : Polwan Cantik Ini Ungkap Suka dan Duka Jadi Abdi Negara
Tingkah lakunya bisa dibilang berbanding terbalik dengan sang Kakak, Ratu Elizabeth II.
Putri Margaret meninggal pada 2002 lalu akibat penyakit stroke yang dideritanya. (*)