Find Us On Social Media :

Resepsi Pernikahan Berbuah Petaka Karena 208 Orang Tamu Keracunan Hidangan Pesta, Termasuk Pengantinnya

By Seto Ajinugroho, Kamis, 27 September 2018 | 16:29 WIB

Korban keracunan makanan saat dirawat di Puskesmas Sape, Rabu (26/9/2018)

Grid.ID - Sebanyak 208 orang yang merupakan warga Kecamatan Sape, Bima, NTB, harus dilarikan ke puskesmas.

Mereka karena keracunan makanan resepsi pernikahan yang digelar Rabu (26/9).

Dikutip dari Kompas.com, Kamis (27/9) bahkan salah satu korbannya adalah pengantin pria.

Baca Juga : Contek Gaya Chic Prilly Latuconsina dengan Outfit Mulai 99 Ribu Rupiah

"Seluruh korban keracunan makanan termasuk pengantin pria dilarikan ke puskesmas untuk mendapat pertolongan medis," ujar Camat Sape, Kamarudin.

Baca Juga : Tak Biasa, Batu Nisan di Kuburan Ini Berbentuk iPhone Setinggi 1,5 Meter

Peristiwa ini diketahui setelah para tamu undangan resepsi berjatuhan usai datang ke pesta pernikahan.

"Korban terdiri dari orang dewasa dan anak-anak. Seluruh korban ditempatkan di puskesmas," tambah Kamarudin.

Baca Juga : Tampil ala Raisa Andriana dengan Head Scarf Mulai dari 15 Ribu Rupiah

Menurut Kamarudin, korban keracunan setelah menyantap hidangan pesta berupa bakso.

Setelahnya mereka mengalami mual, mules, pusing, muntah dan demam.

Baca Juga : Fashion Stylist Stylo.ID Jadi Korban Tabrak Lari

Hingga hari Kamis ini sebagian dari korban masih menjalani perawatan medis.

Kamarudin menyebut kini pihaknya sedang melakukan kerja sama dengan Dinas Kesehatan setempat untuk mendata seluruh pasien yang keracunan.

Mereka juga bakal melakukan tindakan medis yang dianggap perlu untuk para korban.

Pemerintah setempat juga membuka posko kesehatan untuk melayani warga yang keracunan hidangan pesta pernikahan itu.

Baca Juga : Tas Berisi Bayi Ditemukan Seorang Pemulung, Begini Kondisi Bayinya

Tidak hanya itu, beberapa unit ambulans telah disiapkan untuk mengantisipasi adanya pasien keracunan yang akan dirujuk ke RSUD Bima.

"Sementara untuk mengetahui penyebab keracunan, Dinas Kesehatan akan mengambil sampel berupa veses serta muntahan para pasien. Sampel tersebut akan diuji di laboratorium," pungkas Kamarudin.(*)