Grid.ID - Perang Malvinas atau di Inggris disebut Falkland War ialah perang antara Inggris versus Argentina yang terjadi pada 2 April 1982 - 14 Juni 1982.
Walaupun Inggris menang dalam pertempuran modern pertama dalam sejarah umat manusia tersebut, nyatanya mereka juga mengalami kerugian besar lantaran Argentina juga tak mau kalah begitu saja.
Dikutip dari Angkasa, tersebutlah sosok seorang pilot dari 2a Escuadrilla Commando de Aviacion Naval Argentina (Armada Argentina) bernama Augusto Cesar Bedacarratz.
Namanya mendadak kondang dalam pertempuran Malvinas karena prestasinya.
Baca Juga : Kapolres Tulungagung Kecelakaan, Istri dan Ajudannya Meninggal Dunia
Ya, prestasi bagi negaranya, namun mimpi buruk bagi lawannya, Inggris.
Bedacarratz ialah seorang pilot tempur yang menunggangi jet tempur Super Etendart besutan Prancis yang dipakai AL Argentina.
Tatkala perang Malvinas berkecamuk, skuadron tempat Bedacarratz bertugas mengemban misi amat berbahaya, yakni membombardir armada Inggris yang mengepung Goose Green yang termasuk kepulauan Malvinas.
4 Mei 1982, Bedacarratz dan rekannya, Letnan Armando Mayora ditugasi untuk menyerang kapal perang canggih milik Royal Navy, HMS Sheffield.
Bedacarratz tahu jika HMS Sheffield adalah kapal canggih yang dikhususkan untuk pertahanan anti serangan udara.
Baca Juga : Yuk Nonton, Ini yang Membuat Pembukaan Asian Para games 2018 Spektakuler
Namun misi tetaplah misi, walaupun tahu nyawa taruhannya Show Must Go On!
Kru darat segera memperlengkapi Super Etendart tunggangan Bedacarratz dengan rudal anti kapal Exocet buatan Prancis.
Setelah persiapan oke, 2 unit Super Etendart lepas landas melaksanakan misi negara.
Tak selang berapa lama dengan dipandu oleh pesawat intai maritim P-2 Neptune AL Argentina, Bedacarratz menemui targetnya.
Namun di pihak HMS Sheffield, Letnan Peter Walpole yang menjabat perwira anjungan kapal juga sudah mengetahui adanya jet tempur Argentina yang menyatroni mereka.
Baca Juga : Pernah Berkuasa dan Disegani di Indonesia, Siapa Sangka Orang Ini Pernah Tempeleng Kepala Presiden Soeharto
Ia segera memerintahkan pera tempur bagi seluruh awak HMS Sheffield.
Tapi apa lacur, Bedacarratz sudah lebih dulu mengunci HMS Sheffield dan menembakkan rudal anti kapal Exocetnya dari jarak satu mil laut.
Belum juga sampai 7 detik, rudal sudah menjebol dan meledak telak di lambung HMS Sheffield.
Kapal frigat canggih itu lantas terbakar hebat yang mengakibatkan 21 orang tewas seketika dan 24 lainnya luka parah dari 268 awak HMS Sheffield.
Dinding kapal yang terbuat dari alumunium menyebabkan kebakaran sulit dipadamkan.
Tiga hari kemudian HMS Sheffield tenggelam setelah semua awaknya diungsikan.
Tenggelamnya frigat canggih mili Royal Navy itu mencoreng muka kerajaan Inggris lantaran selalu membangga-banggakan armada lautnya.
Namun fakta dilapangan berbicara lain, hanya dengan sebiji rudal bisa dengan mudah menenggelamkan sebuah kapal berharga jutaan dlar AS.