Find Us On Social Media :

Unik! Jangan Panggil Seorang Gadis dengan Sebutan 'Nona' di Timor Timur, Bahaya

By None, Jumat, 28 September 2018 | 17:37 WIB

Ilustrasi

Gri.ID – Melalui kerjasama Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro dengan CRS dan OXFAM, Dr. Nurkukuh mendapatkan kesempatan ikut dalam tim kesehatan di Timor Timur.

Bersama 3 dokter dan 6 paramedis mereka bekerja selama 2 bulan di kecamatan Laga dan kecamatan Quelicai wilayah Kabupaten Baucau Propinsi Timor Timur.

Kisah ini berlangsung ketika Timor Timur masih menjadi bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan diterbitkan di Majalah Intisari edisi September 1980, dengan judul Kampanye Mandi di Tim-tim.

Baca Juga : Mirip Dengan Aslinya, Pria ini Ubah Ruang Bawah Tanahnya Bak Disneyland

Seperti pada umumnya masyarakat dari negara sedang berkembang, faktor kemiskinan dan ketidaktahuan merupakan hal yang sangat menyolok di Timor Timur. Sulit dicari orang yang dapat membaca dan menulis.

Ditambah dengan berbagai ragam bahasa yang dipakai di sana. Jadi komunikasi antara kami dengan penduduk asli kurang berjalan lancar. Bahkan penduduk asli dari Sektor Barat misalnya, belum tentu dapat berdialog dengan penduduk Sektor Tengah maupun Sektor Timur.

Menurut keterangan, kira-kira ada 33 macam bahasa yang sangat berbeda dipakai sehari-hari di seluruh wilayah Timor Timur. Tentunya bahasa Portugis banyak dikenal oleh golongan terpelajar, di samping bahasa asli Timtim, Taetun, yang sempat diajarkan di sekolah.

Hanya sayangnya masyarakat terpelajar masih golongan minoritas. Pada tingkat kecamatan atau desa, sangat sulit ditemukan.

Baca Juga : Mudah! Usir Sakit Kepala dalam 5 Menit Tanpa Obat dengan Cara ini

Tetapi jangan heran kalau ada persamaannya dengan-bahasa Jawa, misalnya anjing di Timtim = asu, rumah- = omah, lalat juga lalar, tiga diterjemahkan tolu, tujuh adalah vitu dan delapan = walu.

Dalam bahasa Indonesia memanggil gadis dengan sebutan "nona" adalah biasa. Tetapi di Timor Timur jangan coba-coba memanggil gadis dengan "nona", karena "nona" artinya pelacur. Gadis sebutannya "manina".

Makan siang sukun bakar, sarapan mangga muda