Laporan Wartawan Grid.ID, Andika Thaselia Prahastiwi
Grid.ID - Gempa besar mengguncang Donggala, Sulawesi Tengah, sore tadi (29/9/2018) pukul 17.02 WIB.
Gempa terpantau terjadi di kedalaman 10 km.
Mengutip pemberitaan dari Kompas.com, BMKG memastikan bahwa gempa yang berkekuatan 7,7 SR tersebut akhirnya diikuti oleh gelombang tsunami.
Baca Juga : Detik-detik Tsunami Landa Kota Palu Setelah Gempa 7,7 Magnitudo Mengguncang, Warga Berteriak Histeris
Kepala Pusat Gempa dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono, mengatakan pada Kompas TV bahwa tsunami yang terjadi memiliki tinggi gelombang yang cukup tinggi.
"Kami belum data konkret, tapi ketinggian antara 1,5 meter sampai 2 meter," ujar Rahmat Triyono.
Hingga malam ini, terpantau tsunami sempat terjadi di Palu, Donggala, dan Mamuju.
Baca Juga : Gempa Bumi 7,7 SR Mengguncang Sulawesi Tengah, BMKG Sempat Keluarkan Peringatan Tsunami
Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melalui akun Twitternya di @BMKG sempat memberikan peringatan dini tsunami untuk provinsi Sulawesi Barat dan Sulawesi Tengah.
Namun pada pukul 17.36 WIB, peringatan dini tersebut dinyatakan telah berakhir atau dicabut.
Baca Juga : BMKG Umumkan Peringatan Dini Tsunami Usai Gempa Berkekuatan 7,7 SR Guncang Donggala, Sulawesi Tengah
Beberapa waktu yang lalu, tepatnya pukul 20.35 BMKG kembali menginformasikan terkait gempa susulan yang melanda Donggala.
Lokasi gempa terpantau pada 68 km barat laut Donggala, dari kedalam 10 km.
Masih dalam rilis yang sama, gempa susulan ini memiliki kekuatan mencapai 5,8 SR.
Baca Juga : Hoaks Seputar Gempa Lombok, Dari Mati Listrik Sampai Mega Tsunami
Namun BMKG menyatakan bahwa gempa susulan ini tidak berpotensi tsunami.
Meskipun sempat diterjang tsunami, informasi terbaru menyebutkan bahwa wilayah Palu kini sudah dinyatakan aman.
"Tsunami memang terjadi.
Baca Juga : Video Gempa 7,7SR di Palu, Detik-Detik Ombak Tinggi Menghantam Daratan
"BMKG sudah memberikan warning, dan itu telah berakhir, tidak ada lagi.
"Daerah Palu sudah dinyatakan aman," ungkap Rahmat Triyono kepada Kompas TV. (*)