Grid.ID - Gempa Donggala Sulteng yang berkekuatan 7,4 SR (28/9/2018) telah menyebabkan satu orang meninggal dunia, 10 orang luka-luka dan sejumlah bangunan rusak.
Sebelum gempa Donggala Sulteng, rakyat Indonesia tentu masih ingat betul bagaimana gempa dengan kekuatan besar beberapa kali menerjang wilayah Lombok beberapa waktu lalu.
Bahkan hingga kini upaya pemulihan dari dampak gempa di Lombok belum usai.
Baca Juga : Berat Badan Turun Lebih dari 10 Kg, Okky Lukman Tetap Makan Nasi Padang
Berita tentang gempa-gempa ini tentu semakin menyadarkan kita bahwa sebagian besar wilayah Indonesia memang sangat rawan bencana.
Mulai dari gunung meletus, gempa dan tsunami bisa menyambangi Indonesia kapan saja tanpa kompromi.
Tapi sebelum kita tahu hal ini, nenek moyang kita dulu sudah lebih lama 'bersahabat' dengan beragam jenis bencana.
Ini bisa dibuktikan dengan adanya ratusan desain dan jenis rumah khas Nusantara yang sangat kokoh dalam menghadapi gempa.
Salah satu yang paling populer adalah rumah adat Nias.
Baca Juga : Keji! Pasangan Suami Istri Kanibal Ini Tega Menyimpan Potongan Daging Manusia di Dalam Kulkasnya
Seorang arsitek lulusan Institut Sepuluh November Surabaya, Mohammad Cahyo Novianto, rahasia rumah tanggap gempa khas Indonesia terletak pada kontruksinya yang dapat bergoyang.