Pesawat ini ibarat radar berjalan di udara yang bisa memonitor semua anomali alam.
Mulai dari gempa, tsunami, badai, kelembaban udara, hujan dan masih banyak lagi termasuk kepentingan militer.
Bahkan adanya kawanan burung terbang bisa dilihat dengan jelas di radar pesawat jenis ini.
Penggunaan pesawat AEW & AWACS sudah merupakan lagu wajib bagi negara yang beresiko tinggi bencana alam macam gempa dan tsunami karena bisa melakukan pemetaan di mana bencana bakal terjadi.
Maka prediksi akan datangnya bencana bisa disampaikan lebih awal kepada kru darat yang akan diteruskan ke masyarakat.
Jepang, Selandia Baru, Australia, China dan India sudah mempunyai pesawat jenis seperti ini.
Baca Juga : Pasca Gempa Palu, Muncul Semburan Lumpur Disertai Api!
Mengutip Angkasa, untuk Indonesia sebenarnya Skadron Udara 5 TNI AU sudah mengoperasikan 3 buah pesawat yang identik dengan AEW & AWACS ini, yakni Boeing 737 Maritime Patrol Surveillance.
Fungsi pesawat tersebut ialah mengamati secara sistematik ruang udara, permukaan daratan, maupun perairan, lokasi, atau tempat, sekelompok manusia atau obyek-obyek lain, baik secara visual, aural, fotografis dan elektronis.
Hasil temuan dari Boeing 737 Maritime Patrol Surveillance inilah yang bakal disampaikan kepada komando atas untuk membuat keputusan terkait keadaan yang sedang berlangsung.
Sayang ada beberapa perangkat elektronik yang tak berfungsi optimal di Boeing pengintai TNI AU berjuluk Camar Emas ini.
Kesimpulannya Indonesia perlu akan adanya pesawat jenis AEW & AWACS.(Seto Aji/Grid.ID)