Find Us On Social Media :

Update Gempa Donggala: Masih Terasa Gempa Susulan Hingga Jalur Transportasi Darat yang Sudah Bisa Diakses

By Linda Rahmadanti, Minggu, 30 September 2018 | 15:39 WIB

Update Gempa Donggala: Masih Terasa Gempa Susulan Hingga Jalur Transportasi Darat yang Sudah Bisa Diakses

Laporan Wartawan Grid.ID, Linda Rahmad

Grid.ID - Gempa berkekuatan magnitudo 7.4 mengguncang Donggala, Sulawesi Tengah pada Jumat (28/9/2018).

Hingga Minggu (30/9/2018) pukul 11.19 WITA, masih terjadi gempa susulan, namun tidak sekeras gempa yang terjadi pada 28 September 2018 lalu.

Sedangan, jalur transportasi yang sempat tertutup, kini sudah mulai bisa diakses.

Baca Juga : Update Gempa Donggala: Stok BBM Menipis, Pertamina Tambah Pasokan Sebanyak 245 Ribu Liter ke Palu

Jalur transportasi darat menuju dan keluar Palu bisa melalui kebun kopi dan Napu Kabupaten Poso.

Sementara itu, bandar udara belum bisa didarati baik pesawat Boeing maupun pesawat komersil lainnya.

Hanya transportasi milik TNI dan carteran pesawat kecil yang memuat bantuan yang bisa mendarat.

Baca Juga : Gempa Palu, Mobil Terdampak Bencana Bisa Klaim Asuransi Ini Syaratnya

Berdasarkan informasi, kondisi terkini logistik bantuan berupa makanan dan minuman mulai disalurkan ke kota Palu menggunakan Pesawat Hercules dari Makassar.

Hingga artikel ini diterbitkan, jaringan telekomunikasi dan signal belum sepenuhnya normal.

Korban tewas akibat gempa dan tsunami di Palu dan Donggala bertambah menjadi 832 orang.

Baca Juga : Rawan Pergaulan Bebas, Wulan Guritno Berikan Bekal Pendidikan Terhadap Sang Anak

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Pusat Data Infomrasi dan Humas di Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNBP) Sutopo Purwo Nugroho pada Minggu (30/9/2018) siang.

"Update dampak bencana jumlah korban jiwa sampai siang ini pukul 13.00, total 832 orang meninggal dunia terdiri di Kota Palu 821 orang dan Donggala 11 orang," kata Sutopo.

Lebih lanjut, Sutopo mengatakan bahwa jumlah korban kemungkinan masih akan terus bertambah.

Kini upaya pencarian dan evakuas masih terus dilakukan.

Operasi SAR tidak bisa dilakukan dengan mudah karena kendala listrik padam, minimnya fasilitas alat berat, hingga terputusnya akses menuju lokasi. (*)