Laporan Wartawan Grid.ID, Linda Rahmad
Grid.ID - Kota Palu, Kabupaten Donggala dan sekitarnya, diguncang gempa dan dihantam tsunami pada Jumat, (28/9/2018).
Gempa bermagnitudo 7,7 SR ini telah meluluhlantakkan beberapa kota di Sulawesi Tengah.
Salah satunya ialah kisah seorang ibu hamil yang tengah mengandung sembilan bulan.
Baca Juga : Update Gempa Donggala: Masih Terasa Gempa Susulan Hingga Jalur Transportasi Darat yang Sudah Bisa Diakses
Ratih Dwi Astuti (35) berhasil selamat dari gempa yang disertai tsunami.
Suami dan kedua anaknya juga selamat dari bencana alam yang melanda Kota Palu pada Jumat (28/9/2018).
Ratih dan keluarga dievakuasi menggunaan pesawat Hercules milik TNI Au pada Sabtu (29/9/2018).
Baca Juga : Update Gempa Donggala: Stok BBM Menipis, Pertamina Tambah Pasokan Sebanyak 245 Ribu Liter ke Palu
Kini, Ratih sedang menjalani perawatan di RS Sayang Rakyat, Kota Makassar.
Dikarenakan kondisi Ratih menurun, kini dirinya harus menjalani opname.
Ratih menceritakan gempa dan tsunami yang melanda Kota Palu.
Baca Juga : Update Gempa Donggala: Maia Estianty Tulis Doa Menyentuh untuk Korban Gempa
Ratih mengatakan bahwa dirinya yang tengah mengandung sembilan bulan sempat terpental sebanyak dua kali saat terjadi gempa.
“Mulai gempa itu sekitar jam 5 sore lewat. Awalnya kecil dan terjadi beberapa kali. Saat gempa besar terjadi saat jelang shalat magrib, saya sempat terpental 2 kali. Namun berhasil dipegangi oleh suaminya,” kata wanita asal Kediri, Jawa Timur, ini.
Saat terjadi gempa, Ratih bersama sang suami sedang berada di lantai dua rumahnya.
Baca Juga : Ringgo Agus Rahman Merasa Sabai Dieter Punya Bakat Gendam yang Luar Biasa!
Setelah dirasa getaran gempa mereda, ia dan keluarganya langsung berlari keluar rumah.
Kemudian mereka langsung meninggalkan rumah menuju Bandara Mutiara Sis-Al-Jufrie, Palu, Sulawesi Tengah.
Namun sesampainya disana, Ratih mendapati bandara sudah rusak parah.
Baca Juga : Deretan OOTD Simpel Tyas Mirasih Saat Jalan-jalan ke Hong Kong, Modis Banget!
Kendati demikian, Ratih dan keluarganya tetap berdiam di bandara menunggu pesawat bersama dengan ribuan orang lainnya.
Penantian Ratih akhirnya membuahkan hasil.
Jumat (28/9/2018) siang, pesawat Hercules mendarat membawa sejumlah bantuan.
Baca Juga : 7 Misteri K-Pop yang Berujung Asumsi Penggemar, dari Persoalan Idol Keluar hingga Viewers YouTube!
Kemudian sejumlah petugas mendata orang yang hendak diberangkatkan ke Kota Makassar.
Kemudian Ratih beserta sang suami dan anaknya dievakuasi menggunakan pesawat Hercules.
Setelah kondisinya stabil, Ratih dan keluarganya akan kembali ke kampung halamannya di Tuban Jawa Timur. (*)