Laporan Wartawan Grid.ID, Dianita Anggraeni
Grid.ID - Gempa berkekuatan 7,7 Skala Richter dan tsunami yang melanda Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah pada Jumat (28/9/2018) masih meninggalkan duka yang mendalam.
Terdapat kendala atau hambatan untuk proses evakuasi dan pengiriman bantuan logistik kepada korban gempa di Kota Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah dikarenakan akses jalur darat sulit dijangkau.
Melalui penelusuran eksklusif wartawan Tribun Kaltim, terlihat beberapa foto yang menunjukkan parahnya kerusakan akibat gempa dan tsunami di Palu dan Donggala.
Mulai dari pemukiman warga yang rata dengan tanah, kapal yang terdampar ke daratan, sejumlah mobil yang rusak, dan proses evakuasi korban.
Dikutip dari Kompas.com, Senin (1/10/2018) korban tewas akibat gempa dan tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah bertambah jadi 832 Orang.
Informasi terbaru tersebut disampaikan Kepala Pusat Data Informasi dan Humas di Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho Minggu (30/09/2018) siang.
Jumlah korban kemungkinan masih akan terus bertambah karena pencarian dan evakuasi terus dilakukan.
Berikut, update foto-foto eksklusif yang didapati wartawan Tribun Kaltim :
Penuh Sampah
Sampah melintasi lambung kapal KN Wisanggeni saat akan memasuki dermaga bea cukai PSO Pantoloan, Palu Utara, Minggu (30/9/2018).
Sampah di teluk palu ini merupakan serpihan puing rumah yang berada di pesisir pantai kelurahan pantoloan.
Rusak Berat
Suasana perumahan bea cukai pantoloan yang rusak akibat tsunami, Minggu (30/9/2018).
Terdapat kendaraan yang rusak dan terdampar ke perumahan.
Tsunami yang menghantam Pantoloan, Palu Utara dan kabupaten Donggala telah memusnahkan pemukiman di pesisir pantai, termasuk pelabuhan Pantoloan.
Baca Juga : Pasca Gempa di Palu, Akibat Tanah Bergerak Rumah dan Tiang Listrik Ikut Terseret
Tenggelam
Sebuah kapal bea cukai PSO Pantoloan tenggelam di dermaga bea cukai PSO Pantoloan, Palu Utara, Minggu (30/9/2018).
Selain menghancurkan pemukiman warga, tsunami palu juga menenggelamkan sejumlah kapal bea cukai dan beberapa kapal lainnya.
Naik ke Darat
Sebuah kapal bea cukai PSO Pantoloan berada di pelataran kantor dermaga bea cukai PSO Pantoloan, Palu Utara, Minggu (30/9/2018).
Sisi depan kapal yang rusak parah terkena gelombang tsunami.
Evakuasi
Tim pencarian dan pertolongan Balikpapan, Banjarmasin, SAR dan warga mengevakuasi dua mayat ke kawasan Jl. Makagili, Pantoloan, Palu Utara, Minggu (30/9/2018).
Baca Juga : Tsunami di Palu, Awal Tahun 2018 Roy Kiyoshi Pernah Ramal Indonesia Dilanda Bencana Dasyat
Baca Juga : Update Gempa Donggala: Kisah Ibu Hamil yang Selamat Dari Gempa Palu Setelah Dua Kali Sempat Terpental
Kawasan Pantoloan, Palu Utara hingga kabupaten Donggala hingga saat ini belum mendapatkan bantuan, bahkan sudah dua hari warga sekitar melakukan evakuasi mandiri.
Baca Juga : Mengenal Ciri-ciri Tsunami, Bencana yang Baru Saja Menerjang Palu Akibat Gempa Donggala
Kendaraan Rusak Dimana-mana
Beberapa kendaraan tergeletak di tengah bekas pemukiman warga yang telah rata dengan tanah di kawasan Jl. Makagili, Pantoloan, Palu Utara, Minggu (30/9/2018).
Sebuah truk yang terguling dan menyatu dengan puing-puing reruntuhan.
Hingga saat ini kawasan Pantoloan Utara hingga kabupaten Donggala belum mendapatkan bantuan dan proses evakuasi.
Baca Juga : Update Gempa Donggala: Dude Harlino Optimis Palu Bisa Bangkit Lagi
Rata dengan Tanah
Seorang warga melintas di bekas pemukiman warga yang rata dengan tanah di kawasan Jl. Makagili, Pantoloan, Palu Utara, Minggu (30/9/2018).
Sebuah pakaian milik salah satu anak kecil terlihat sangat lusuh akibat diterjang gempa dan tsunami.
(*)