Find Us On Social Media :

Update Gempa Donggala - Kisah Fitri Leonica, 3 Hari Hidup di Bawah Reruntuhan Gempa Bersama Jenazah Suami

By Agil Hari Santoso, Senin, 1 Oktober 2018 | 11:52 WIB

Tim SAR temukan korban di reruntuhan hotel

GRID.ID - Fitri Leonica (25) menangis setelah dirinya dievakuasi dari reruntuhan Hotel Roa-Roa, Palu, Sulawesi Tengah.

Haru Fitri Leonica semakin menjadi setelah mengetahui suaminya tidak bisa diselamatkan lagi.

Suami dari Fitri Leonica dikabarkan telah meninggal dunia di bawah reruntuhan hotel Roa-Roa yang hancur akibat gempa 7,7 SR yang mengguncang kota Palu dan sekitarnya.

Jenazah suami Fitri belum bisa dievakuasi petugas penyelamatan Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) karena kendala terbatasnya peralatan di lapangan.

Baca Juga : Update Gempa Donggala: Foto-foto Kondisi Kerusakan Kota Palu dan Donggala. Pemukiman Rata dengan Tanah, sampai Kapal Naik ke Darat

Selama tiga hari, Fitri Leonica terjepit diantara reruntuhan hotel tanpa makan dan minum.

Ia ditemukan oleh petugas penyelamatan setelah berteriak meminta air dan makanan.

Proses evakuasi Fitri Leonica mulai dilakukan petugas pada Minggu (30/9/2018) sore pukul 15.30 WIB.

Petugas penyelamatan akhirnya berhasil dikeluarkan setelah 1,5 jam dilakukan proses evakuasi.

Baca Juga : Update Gempa Donggala: Kisah Balita yang Ditemukan Di Saluran Air Dan Terpisah Dari Orang Tuanya Saat Tsunami

Setelah berhasil dikeluarkan dari reruntuhan hotel, Fitri langsung diperiksa oleh tim dokter yang berjaga di lokasi evakuasi sebelum kemudian dibawa ke RS Bhayangkara.

Fitri Leonica merupakan warga Lampung yang dievakuasi dari kamar 209 Hotel Roa-Roa.

Hotel Roa-Roa tempat menginap Fitri Leonica dan suami, runtuh ketika Kota Palu diguncang gempa Donggala berkekuatan 7,7 SR.

Baca Juga : Update Gempa Donggala: Sesaat Sebelum Tsunami, Seorang Pria Berteriak Beri Peringatan dari Atas Gedung untuk Selamatkan Warga

Selain Fitri, petugas penyelamatan juga berhasil mengevakuasi dua korban meninggal dunia dari reruntuhan hotel.

Evakuasi yang dilakukan oleh tim penyelamatan Basarnas sejauh ini masih dilakukan dengan cara manual karena masih terkendala alat berat. (*)