Laporan Wartawan Grid.ID, Nindya Galuh A.
Grid.ID - Gempa bermagnitudo 7,4 SR telah menghancurkan Kota Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah.
Salah satu bangunan yang hancur dan rata dengan tanah adalah Hotel Roa Roa di Kota Palu.
Meski bangunan itu tampak hancur, tim SAR berhasil menemukan seorang wanita bernama Fitri Leonica (25) yang selamat di bawah reruntuhan Hotel Roa Roa.
Fitri berhasil dievakuasi oleh tim SAR pada Minggu (30/9/2018) sore.
Dilansir Grid.ID dari Kompas.com, proses evakuasi berlangsung selama 3,5 jam, mulai pukul 16.30 WITA hingga pukul 20.00 WITA.
Baca Juga : Gempa Donggala : 5 Fakta Mengenai Reruntuhan Hotel Roa Roa Korban Selamat dan Nasib Atlet Paralayang
"Satu korban selamat kembali ditemukan oleh tim Basarnas, adapun data korban atas nama Fitri (25) asal Lampung," ujar Fatmawati, Humas Kantor SAR Palu, seperti dikutip dari Kompas.com.
Setelah berhasil dievakuasi, Fitri segera dilarikan ke RS Bhayangkara untuk perawatan intensif.
Air matanya tumpah saat tim SAR berhasil menyelamatkannya.
Kedua tangan dan kiki Fitri tampak terluka akibat tertimpa runtuhan beton.
Meski selamat, Fitri harus menelan kenyataan pahit bahwa sang suami tercinta tak bisa diselamatkan.
Baca Juga : Update Gempa Donggala: Kisah Fitri yang Bertahan Hidup di Reruntuhan Bangunan Tanpa Makan dan Minum
Sang suami yang juga jadi korban runtuhan hotel sudah meninggal dunia dan belum bisa dievakuasi karena terkendala alat berat.
Melansir Tribun Timur, Fitri berhasil ditemukan oleh tim SAR karena ia berteriak-teriak minta air dan makanan.
Belum diketahui apakah korban mengalami patah tulang atau tidak.
Namun, Fitri tampak sangat lemas dan tak berdaya.
Fitri adalah korban ketujuh yang berhasil dievakuasi dengan selamat dari runtuhan bangunan Hotel Roa-roa.
Sementara, dua korban meninggal dunia juga berhasil dievakuasi.
Tim SAR yang melakukan evakuasi di Hotel Roa Roa harus hati-hati karena reruntuhan hotel juga bisa membahayakan nyawa.
"Material dari gedung yang runtuh itu tidak hancur, beton-beton (yang menumpuk) jadi kendala kami dalam mengevakuasi korban."
Baca Juga : Aturan Aman Mengemudi Saat Terjadi Gempa, Keluar atau Tetap di Mobil?
"Kami juga harus pelan-pelan karena jangan sampai evakuasi korban justru menimbulkan korban," kata Fatmawati.
Selain itu juga karena masih sering terjadi gempa susulan sehingga tim SAR harus benar-benar berhati-hati dan proses ini.
Korban tewas akibat gempa dan tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah kini bertambah jadi 832 Orang.
Informasi terbaru tersebut disampaikan Kepala Pusat Data Informasi dan Humas di Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho Minggu (30/09/2018) siang.
Baca Juga : Update Gempa Donggala: Deretan Fakta Kerusuhan Rutan Donggala, Ratusan Napi Kabur Ingin Bertemu Keluarganya
Sutopo juga mengatakan kemungkinan jumlah korban tewas akan terus bertambah.
(*)