Laporan wartawan Grid.ID, Dewi Lusmawati
Grid.ID - Rentetan ucapan keprihatinan dan belasungkawa terus mengalir terkait gempa dan tsunami yang terjadi di Donggala, Sulawesi Tengah, kemarin (28/9/2018).
Salah satunya datang dari presenter Arie Untung yang mengungkapkan rasa prihatinnya terkait musibah yang menimpa masyarakat Sulawesi Tengah tersebut.
Baca Juga : Tiru Gaya Sporty Valerie Thomas dengan Sport Bra di Bawah 180 Ribu Rupiah
Lewat akun Twitter pribadi miliknya @ArieKuntung, ia mengunggah foto dirinya dan sang istri di atas jemabatan Ponulele ikonik kota Palu sebelum terjadi gempa dan Tsunami.
"Jembatan cantik inipun ikut runtuh, yg kokoh aja dng mudah sesaat runtuhApalagi cm yg pose diatasnya.
Baca Juga : Inilah Manfaat Cuci Muka dengan Air Soda ala Wanita Korea dan Jepang
Allah lg ngasih 'kode' jgn sombong, cm Allah yg punya 'kuasa'," tulis akun @ArieKuntung pada 29 September 2018.
Baca Juga : Gara-Gara Gempa Palu, Facebook Aktifkan Fitur Tanggap Bencana Alam
Alih-alih mendapatkan simpati netizen, unggahan foto Arie Untung dan sang istri justru dikomentari oleh komedian Arie Kriting.
Komika jebolan Stand Up Comedy Indonesia Kompas TV itu mengkritisi unggahan Ari Untung lewat akun Twitter pribadinya @Arie_Kriting pada 30 September 2018.
"Mohon maaf bang, saudara-saudara kami sedang berduka di Palu. Saya pikir kalau abang mau menunjukkan photo dengan gaya eksis begini, bolehlah menunggu duka sahabat2 di Palu reda.
Nasehatnya boleh disimpan dulu buat nanti.
Mari kita doakan dan salurkan bantuan saja. Salam," tulis @Arie_Kriting.
Baca Juga : Jadi Youtubers Baru, Baim Wong Diajari Cara Opening Oleh Ria Ricis
Pria asal Wakatobi itu lalu menambahkan komentarnya terkait unggahan Ari Untung.
"Saya paham niatnya mau menasehati.
Tapi maaf kak, kalau rumah orang kebakaran lalu saya pajang photo saya di rumah orang itu, sambil bilang,
"Rumah kebakaran aja panas, apalagi nanti api neraka, semoga kita dijauhkan."Kan gak elok.
Nasehatnya bagus, momentnya gak tepat. ????????," lanjut akun @Arie_Kriting dalam tweetnya.
Baca Juga : Masih Berada di Pengungsian, Adelia Pasha Ungkapkan Kerinduan kepada Ketiga Anaknya: Kangen!
Gempa berkekuatan magnitudo 7.4 mengguncang Donggala, Sulawesi Tengah pada Jumat (28/9/2018) petang.
Gempa terjadi pada pukul 17.02.44 WIB atau 18.02.44 WITA.
Gempa juga menyebabkan gelombang tsunami yang terjadi di Pantai Palu dengan ketinggian 0,5 sampai 1,5 meter, pantai Donggala kurang dari 50 sentimeter, dan Pantai Mamuju dengan ketinggian 6 sentimeter.
Baca Juga : 5 Rekomendasi Serum Wajah Whitening Lokal di Bawah Harga 100 Ribu Rupiah
Akibat bencana alam yang melanda Sulawesi Tengah tersebut, tower Bandara Mutiara Sis Al-jufri di Palu, Sulawesi Utara, mengalami kerusakan.
Bandara tersebut sempat ditutup sebelum akhirnya dinyatakan dibuka lagi pada Minggu (30/9/2018).
Baca Juga : Tantri Syalindri Bagikan Pengalamannya Mencegah Kanker Serviks
Tak hanya bandara, akses komunikasi di Donggala, Palu dan sejumlah bagian di Sulawesi Tengah juga sempat mengalami kelumpuhan.
Kondisi infrastuktur juga hancur dan sejumlah bangunan dan jemabatan kini tinggal puing-puing.
Warga juga dikabarkan kekurangan suplai makanan dan tenda tempat berlindung.
Ketersedian bahan bakar minyak (BBM) di kota Palu pasca gempa dan Tsunami juga terbatas.
Akibatnya, warga berebut bahan bakar.(*)