Laporan Wartawan Grid.ID, Dianita Anggraeni
Grid.ID - Gempa 7,7 SR yang mengguncang Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah pada pada Jumat (28/9/2018) memutus jalur-jalur pusat distribusi logistik.
Gempa tersebut jadi penyebab adanya helombang tsunami yang terjadi di Palu dengan ketinggian 0,5 meter, pantai Donggala kurang dari 50cm dan pantai Mamuju dengan ketinggian 6cm.
Karena itu akses untuk memberikan bantuan sebagian lumpuh.
Baca Juga : Tantri Syalindri Ucap Rasa Syukur Telah Berani Berkarier di Musik
Warga Palu dan Donggala pun mulai cemas kekurangan makanan.
Selain itu, Kepala Pusat Data Informasi, dan Humas BNBP Sutopo Purwo Nugroho juga mengatakan air bersih menjadi kebutuhan mendesak di Palu.
"Air berubah keruh, kering, sehingga tidak bisa dikonsumsi. Air bersih jadi kebutuhan mendesak untuk masyakat Palu," Kata Sutopo dilansir Grid.ID dari Banjarmasin Post.
Baca Juga : Khawatir Kena Gempa, Anji Membatalkan Jadwal Manggung di Palopo
Air minum adalah logistik yang terpenting saat ini, selain makanan pokok lainnya.
Namun ada hal yang bikin miris.
Melalui unggahan instagram stories selegram bernama Geraldy Tan @geraldytan mengungkapkan jika sebuah botol air mineral disana dijual dengan harga yang sangat fantastis.
Tidak tangung-tanggung, harga air mineral tersebut naik menjadi 10 kali lipat dibanding harga normal atau biasanya.
Baca Juga : Pasha Ungu Sempat Sulit Dihubungi, Enda Terharu Akhirnya Bisa Video Call
Hal itu dikatakan Geraldy Tan kerena beberapa keluarganya menjadi salah satu korban yang berada dan terkena bencana tersebut.
"Dapet update dari keluarga di Palu. Kondisi Palu saat ini.. Mayat dimana-mana, makanan mulai langka karena pasar dan restoran semua tutup."
"Aqua 1 botol bisa sampe 50 ribu, pengungsi dan pasien rumah sakit tidur diluar ditambah cuaca mendung, dan toko-toko pada di jarah," tulis Geraldyn.
Baca Juga : Anggun Bak Princess, Yuk Contek Gaya Kece Ayu Ting Ting dengan Gaun Berwarna Cerah
Ia pun merasa kecewa dan sedih dengan hal tersebut.
"Manusia jahat banget ya Tuhan, masih sempet sempetnya. Yang selamat pun tersiksa, ekonomi lumpuh.. sementara bahan pokok makin mahal."
"Semua bingung gimana mau bangun semuanya lagi dari awal. Sumpah sedih dengernya," pungkas Geraldyn.
Baca Juga : Contek Denim Style ala Ghea Indrawari, Inspirasi Buat Kamu yang Pengin Kelihatan Muda
Karena langkanya makanan serta minuman terebut, sebuah mini market pun dikerubungi oleh massa.
Terjadilah penjarahan makanan dan pencurian barang-barang milik warga.
Hal ini terjadi akibat belum meratanya bantuan berupa makanan untuk mencukupi kebutuhan warga kota Palu dan sekitarnya.
Dapur umum pun belum banyak didirikan pasca gempa dan tsunami.
(*)