Laporan Reporter Grid.ID, Irene Cynthia Hadi
Grid.ID - Seorang pramugari maskapai Garuda Indonesia menceritakan kisah ngeri saat dirinya mengalami gempa dan tsunami di Palu, Sulawesi Tengah.
Pramugari bernama Tria Utari itu tengah menginap di sebuah hotel di Palu pada tanggal 28 September 2018.
Berdasarkan kisah yang diunggahnya di akun Instagram, Tria mengatakan bahwa saat gempa, cuaca di Palu sangatlah cerah pada pukul 17.00 WITA.
Baca Juga : Update Gempa Donggala: Hindari Penjarahan, SPBU dan Minimarket di Palu Dijaga Polisi dan Tentara
Dikutip dari Tribun Bali, Tria dan teman-temannya ternyata baru saja mendarat bersama 6 rekan kru lainnya di Bandara Mutiara Sis Al-Jufri, Palu pada Jumat sore sebelum mereka bermalam di sana atau RON (Run Over Night).
Tria dan kru lainnya kemudian masuk hotel, makan dan mandi seperti biasa.
Pada pukul 18.00 WITA, usai Tria selesai mandi, kamar dan seisi ruangan mulai bergoyang-goyang dan semua barang terbanting.
"Seketika kamar kami dan seluruh isi ruangan seperti ga ada gravitasinya dan terbanting semua barang kemana-mana," tulis Tria, seperti dikutip Grid.ID dari Instagram Tria, 30 September 2018.
Baca Juga : Miris! Pasca Gempa dan Tsunami di Palu dan Donggala, Air Mineral Dijual Rp 50 Ribu/Botol