"Kami (peneliti) mengira ini (gempa) bisa menyebabkan tsunami namun tidak sebesar itu," kata Jason Patton seorang ahli geofisika yang menjadi pengajar di Humboldt State University di Kalifornia.
Patton menambahkan,"Ketika peristiwa ini terjadi kami (peneliti) lebih akan menemukan sesuatu hal-hal yang belum kami (peneliti) amati sebelumnya."
Baca Juga : Seminggu tak Konsumsi Gula dan Buah, Perempuan ini Alami Perubahan yang Luar Biasa
Menurut para peneliti gempa dan tsunami Sulawesi Tengah merupakan akibat dari fenomena strike-slip, yaitu bergesernya lempeng bumi secara horizontal dan fenomena ini seharusnya tidak mengakibatkan tsunami sebasar itu.
Kemungkinan lain yaitu tsunami tercipta secara tidak langsung yang juga disebabkan faktor lain.
Guncangan keras saat gempa Donggala kemarin mungkin telah menyebabkan longsor bawah laut yang mampu menciptakan gelombang tinggi.
Kejadian tsunami besar seperti itu tidak biasa, namun pernah terjadi pada gempa dengan kekuatan 9,64 SR di Alaska pada tahun 1964.
Baca Juga : Minimnya Bantuan, Korban Gempa Palu Jarah Toko dan Minimarket Sekitar
Patton melanjutkan bahwa penyebab tsunami besar di Palu terjadi karena beberapa faktor dan studi tentang dasar laut akan sangat penting untuk memahami peristiwa seperti gempa dan tsunami Sulawesi Tengah.
"Kami tidak akan tahu apa yang menyebabkannya terjadi, sampai itu (penelitian tentang dasar laut) selesai," jelas Patton.
Kemungkinan adanya lonsor di bawah laut ternyata juga menjadi perkiraan para ahli tsunami di Indonesia.
Beberapa ahli tsunami di Indonesia seperti ahli tsunami Institut Teknologi Bandung (ITB), Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), dan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) yang dikutip oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memberikan penjelasan perkiraan terjadinya tsunami di Palu.
Baca Juga : Perjuangan Pasha dan Adel Menyelamatkan Diri dari Gempa dan Tsunami
Diperkirakan penyebabnya adalah longsoran sedimen dasar laut di kedalaman 200-300 meter di bawah permukaan laut.
Sedimen-sedimen itu berasal dari sungai-sungai kemudian bermuara di Teluk Palu dan belum terbentuk kuat sehingga saat gempa terjadi mengakibatkan lonsor di dasar laut dan menimbulkan tsunami di Sulawesi Tengah. (*)
Artikel ini telah tayang di Nakita dengan judul Peneliti Dunia Kaget dengan Kekuatan Tsunami di Sulawesi Tengah, Kok Bisa Menghancurkan Kota Palu?