Find Us On Social Media :

Dua Jenazah Atlet Paralayang Indonesia Berhasil Dievakuasi dari Reruntuhan Hotel Roa Roa

By Ngesti Sekar Dewi, Selasa, 2 Oktober 2018 | 11:14 WIB

Tim gabungan Basarnas mengevakuasi korban reruntuhan Hotel Roa Roa akibat gempa di Palu, Sulteng.

Laporan Wartawan Grid.ID, Ngesti Sekar Dewi

Grid.ID - Dua dari tujuh jenazah atlet paralayang berhasil dievakuasi dari reruntuhan Hotel Roa Roa, pasca gempa dan tsunami yang melanda wilayah Palu pada Senin (1/10/2018).

Tim evakuasi Basarnas (Badan SAR Nasional) menemukan jenazah dua atlet paralayang Indonesia, yakni Gleen Mononutu dan Petra Mandagi.

"Siang tadi ditemukan dua jenazan di Hotel Roa Roa yang dipastikan keduanya adalah Gleen Mononutu dan Petra Mandagi, atlet paralayang Sulut", kata Ketua Paralayang Indonesia, Wahyu Yudha pada Antara di Bogor.

Baca Juga : Fenomena Likuifaksi Sebabkan Rumah dan Pohon Jadi Ambles Usai Gempa

Yudha juga menjelaskan jika jenazah dikenali keluarga korban melalui cincin bertuliskan nama Stevy yang dikenakan korban.

Kedua jenazah berhasil dievakuasi sekitar pukul 16.36 WITA oleh tim evakuasi Basarnas. Proses evakuasi kedua jenazah dibantu menggunakan alat berat escavator yang diturunkan Senin pagi untuk melakukan pencarian korban gempa dan tsunami.

Informasi mengenai penemuan kedua Jenazah ini pertama kali disampaikan oleh Ketua Paralayang Provinsi Sulawesi Tengah. Atas temuan ini, Yudha selaku Ketua Paralayang Indonesia mengucapkan turut berduka cita yang mendalam atas berpulangnya dua atlet Indonesia dan mendoakan agar pihak keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan.

Baca Juga : Para Peneliti Dunia Dibuat Bingung Gempa di Palu Bisa Sebabkan Tsunami

"Turut berduka cita atas meninggalnya kedua teman kita, sahabat kita ini" Kata Yudha.

Sebelumnya diketahui jika Gleen dan Petra termasuk dalam rombongan paralayang yang akan mengikuti kejuaraan Palu Nomoni 2018, namun gempa dan tsunami yang melanda Kota Palu dan Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah Jumat (28/9), membuat mereka turut menjadi korban.

Secara keseluruhan, masih ada tujuh atlet paralayang yang belum diketahui keberadaannya. Dengan ditemukannya Gleen dan Petra, maka tinggal lima atlet paralayang lagi yang nasibnya belum diketahui, termasuk atlet asal Korea, Dong Jin dan empat lainnya merupakan atlet asal Indonesia yakni Reza Kambey, Ardi Kurniawan, Fahmi Malang dan Franky Kowas. (*)

Baca Juga : Gempa Palu : Uni Eropa Beri Rp 26 Miliar Untuk Korban Gempa dan Tsunami

Siang tadi ditemukan dua jenazah di Hotel Roa-Roa yang dipastikan keduanya adalah Gleen Mononutu dan Petra Mandagi, atlet parlayang Sulut," kata Wahyu Yudha, Ketua Paralayang Indonesia, kepada Antara di Bogor Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "5 Fakta di Balik Penemuan Jenazah Atlet Paralayang di Hotel Roa Roa", https://regional.kompas.com/read/2018/10/02/08173131/5-fakta-di-balik-penemuan-jenazah-atlet-paralayang-di-hotel-roa-roa. Penulis : Michael Hangga WismabrataEditor : Reni Susanti
Siang tadi ditemukan dua jenazah di Hotel Roa-Roa yang dipastikan keduanya adalah Gleen Mononutu dan Petra Mandagi, atlet parlayang Sulut," kata Wahyu Yudha, Ketua Paralayang Indonesia, kepada Antara di Bogor Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "5 Fakta di Balik Penemuan Jenazah Atlet Paralayang di Hotel Roa Roa", https://regional.kompas.com/read/2018/10/02/08173131/5-fakta-di-balik-penemuan-jenazah-atlet-paralayang-di-hotel-roa-roa. Penulis : Michael Hangga WismabrataEditor : Reni Susanti