Baca Juga : Tegang! Beredar Video Kru Kapal Rekam Suasana Laut Saat Gempa di Palu
Akibatnya warga marah dan sampai dilaporkan ke polisi, akibatnya polisi melarang kapal untuk dikeluarkan dan sempat dipasang police line pada badan kapal.
"Tapi dengan pendekatan yang baik dengan masyarakat setempat serta kepolisian akhirnya kapal dibebaskan dan diperboleh untuk ditarik keluar ke arah laut," kata direktur RSTKA, dr. Agus Harianto, SpB, salah seorang yang mengawal sejak pertama kali kapal dibuat.
Saat ini Daeng Ampa sangat bersyukur jika kapal hasil kerajinan tangannya tersebut dijadikan kapal rumah sakit.
"Saya ikut bangga sekaligus bahagia, kalau kapal hasil karya saya ini bisa begitu bermanfaat untuk kemanusiaan," katanya.
Ia sendiri juga mengakui bahwa membuat kapal ini benar-benar modal kepercayaan. Tidak seperti pemesan lainnya meski hanya pesan untuk membuat perahu ukuran kecil tapi dia selalu membuat surat perjanjian kesepakatan di awal pengerjaan. \
"Tapi ini justru tidak, saya sama dr. Agus saling percaya saja. Meski di tengah perjalanan sempat vakum bahkan sempat ditawar orang lain," papar Daeng yang kapal tersebut dijual dengan harga satu milyar tersebut.
Baca Juga : Berprestasi di dunia Bulutangkis, Kisah Perjuangan Susi Susanti Diangkat Jadi Film Layar Lebar
Ia cuma berpesan agar kapal berbahan kayu ulin dan jati hasil kerajinan tangannya tersebut dirawat dengan baik agar bisa bertahan lama.
"Kalau rajin dirawat kapal ini bisa bertahan 15 sampai 20 tahun. Dan selama itu pula bisa mengarungi samudra untuk memberi pelayanan kesehatan untuk ribuan orang," pungkasnya dengan bangga.
Gandhi Wasono M