Laporan wartawan Grid.ID, Dewi Lusmawati
Grid.ID - Gempa berkekuatan magnitudo 7.4 diikuti Tsunami terjadi di Donggala, Sulawesi Tengah pada Jumat (28/9/2018) petang.
Seluruh wilayah Indonesia tentu perlu untuk selalu waspada terhadap gempa, namun Jakarta sebagai ibu kota Indonesia menjadi kota yang disorot lebih banyak dibandingkan dengan kota atau daerah lain.
Jakarta dianggap berpotensi diguncang gempa besar dari Sunda Megathrust, dengan kekuatan hingga lebih 9 Skala Richter (SR).
Dikutip Grid.ID dari Intisari, para pakar menyebut potensi tersebut berasal dari zona kegempaan atau seismic gap yang ada di sekitar Jakarta.
"Kekuatannya masih perdebatan di antara para pakar. Diperkirakan antara 8,1 SR hingga 9 SR," kata Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, Dwikorita Karnawati kepada BBC Indonesia, Jumat (2/3/2018).
Pusat pemerintahan juga berada di Jakarta, sehingga bayang-bayang gempa besar menjadi lebih disorot oleh masyarakat luas.
Baca Juga : Resahkan Masyarakat, 45 Pelaku Penjarahan Pasca Gempa Diringkus Polisi
Guncangan yang dirasakan oleh warga Jakarta pada 23 Januari 2018 menimbulkan kepanikan besar walau pusat gempa berada di 91 km barat daya Lebak Banten.
Bukan tanpa alasan, guncangan yang ditimbulkan gempa ini membuat gedung-gedung tinggi di Jakarta bergoyang kencang.
Merespon kejadian saat itu, ahli geodesi kebumian Institut Teknologi Bandung, Iwan Meilano, kepada Kompas.com saat itu, mengatakan bahwa gempa Banten menandai aktivitas zona tektonik si selatan Jawa yang semakin meningkat.