Baca Juga : Update Gempa Donggala: Hindari Penjarahan, SPBU dan Minimarket di Palu Dijaga Polisi dan Tentara
Polisi mengimbau masyarakat untuk bisa ikut membantu menjaga keamanan pascagempa dengan secepatnya melapor kepada polisi jika mendengar atau melihat aksi penjarahan.
Sementara itu, melansir dari Antara News, warga Palu, Sulawesi Tengah, yang memilih menetap, meminta agar publik tidak menyebut mereka sebagai penjarah.
Seperti yang diungkap Darmen, warga kampung nelatan di Sulteng, Senin (1/10/2018), yang selamat dari gempa dan tsunami.
Baca Juga : Usai Gempa di Palu, Akibat Minimnya Dapur Umum Banyak Warga yang Menjarah Swalayan dan SPBU
Ia mengaku hingga tiga hari pasca-gempa belum makan nasi bahkan tidak memiliki pakaian ganti.
"Beruntung, puteri saya satu-satunya selamat meski kami tidak lagi memiliki rumah dan harta benda," ujarnya seperti dikutip Grid.ID, Rabu (3/10/2018).
Istrinya pun selamat sebab saat musibah terjadi berada di rumah keluarga di wilayah pantai Timur.
Baca Juga : Pasca Gempa dan Tsunami di Palu, Adelia Pasha Jadi Trauma ?
Darmen mengaku, hingga saat ini belum mandi dan ganti pakaian, sedangkan makanan yang dimakan adalah roti dan minuman ringan yang diambil bersama warga lainnya di salah satu supermarket.
"Kami tidak menjarah, tapi hanya berupaya bertahan hidup sebab sangat membutuhkan makanan dan air minum," ujarnya yang ikut mengantre bensin di SPBU agar secepatnya keluar dari Kota Palu.