Laporan Wartawan Grid.ID, Menda Clara Florencia
Grid.ID - Musisi sekaligus dokter spesialis bedah pelastik bidang rekonstruksi, Tompi tersirat kecewa dengan pengakuan dugaan pengeroyokan yang menimpa Ratna Sarumpaet.
Ratna Sarumpaet dalam jumpa pers mengaku telah berbohong atas pengakuannya.
Jadi, Ratna tidak menerima pengeroyokan oleh orang tidak dikenal.
Baca Juga : Ratna Sarumpaet Bohong, Ridwan Kamil : Minta Maaf Juga Kepada Masyarakat Bandung yang Sudah Dirugikan
Tompi tidak pernah mempermasalahkan operasi yang dilakukan Ratna. Tetapi, ia hanya menyesalkan pengakuan bohong yang telah dilontarkan.
“Yang jadi masalahkan kan sebenarnya bukan beliau operasi bedah plastik apa bukan,"
"Yang jadi masalah ngakunya dihajar,” kata Tompi, saat ditemui di klinik kecantikan di Pakubuwono, Jakarta Selatan, Rabu (3/10/2018).
Baca Juga : Ratna Sarumpaet Mengaku Bohong, Ini 5 Komentar dan Meme Lucu Netizen!
Di jumpa pers, Ratna Sarumpaet juga mengaku sembari menangis.
Tompi berharap peristiwa ini tak terjadi lagi, dan Ratna Sarumpaet tidak mengulangi lagi.
“Ya mudah-mudahan kalau gitu, mudah-mudahan tobat terus,” tandasnya.
Baca Juga : Isu Ratna Sarumpaet, Tompi Jelaskan Beda Luka Tonjokan dan Luka Operasi Plastik
Sebelumnya, Tompi merasakan ada satu hal yang janggal setelah menerima foto close up wajah Ratna Sarumpaet.
Pemilik nama asli Teuku Adifitrian, Sp.BP., itu merasa ada yang aneh dengan efek memar Ratna Sarumpaet.
“Saya mulai terima beberapa gambar di-forward yang ngelihatin foto beliau itu lebih close-up, dari situ saya ngerasa nih ada yang enggak bener deh, perasaan saya aja gitu ya,” ujar Tompi, saat ditemui Grid.ID di sebuah klinik estetik di Pakunuono, Jakarta Selatan, Rabu (3/10/2018).
Baca Juga : Ratna Sarumpaet Bohong, Tompi Turut Beri Tanggapan
“Memar itu biasa, bengkak memar itu suatu yang biasa. Gitu. Cuman kan ada perbedaan antara bengkak memar karena trauma pukul,” lanjutnya.
Secara general, ia menjelaskan perbedaan antara bengkak trauma pukulan dan memar operasi.
Jika memar operasi, luka akan bersifat simetris.
Baca Juga : Klarifikasi Tompi Soal Cuitannya yang Dikaitkan dengan Kebohongan Ratna Sarumpaet
“Misal kita operasi mata atas, ini bisa bengkak. Ini bisa bengkak. Dan bengkaknya akan simetrikal, bengkak kanan dan kiri. Bisa satu sisi lebih bengkak dari sisi yang lain tapi biasanya sisi kedua duanya. Dan ada memarnya,” jelas Tompi.
Selain itu, perbedaan dari luka operasi dan trauma adalah jumlah luka yang seimbang.
“Terus jumlah tonjokan kanan dan kiri sama kuatnya, apakah intensitas sama. Apalagi dikerjakan tiga orang misalnya,”
“Pasti akan beda antara memar habis ditonjok dan memar habis di operasi. Tapi untuk menentukan mana yang benar itu bukan ranah saya. Itu ranah yang berwajib. Tapi secara teori begitu,” tandasnya.
(*)