Laporan Wartawan Grid.ID, Linda Fitria C
Grid.ID - Duka dan kesedihan masih terasa setelah musibah gempa Donggala dan Palu.
Tak terkecuali kesedihan yang dirasakan seorang bocah korban gempa yang baru-baru ini viral.
Tertangkap kamera mendatangi Jokowi, bocah yang memakai kaus garis-garis ini diketahui ingin ikut presiden pergi.
Hal ini terekam saat Presiden tengah meninjau kondisi terkini proses evakuasi di Hotel Roa Roa.
Baca Juga : Pendaftaran CPNS 2018 Diperpanjang Hingga 15 Oktober, Berikut Alasan BKN
Saat Presiden Jokowi hendak menuju mobil dinasnya, tiba-tiba saja seorang bocah mendekat dan meminta ikut pergi.
Dengan tenang, Jokowi pun mendengarkan cerita anak itu dan memberikan beberapa makanan padanya.
"Nih bawa ya," ujar Jokowi memberikan beberapa makanan pada anak itu.
"Mau yang mana lagi? Apa lagi?" tanya Jokowi.
Baca Juga : Bantu Korban Gempa, Adelia Pasha Bagikan Sendiri Bantuan di Pengungsian
"Sudah," jawab sang anak.
"Boleh ikut atau tidak?" tanya sang anak kepada Jokowi.
Lalu Jokowi memberikan pengertian padanya agar tetap di rumah dan terus belajar.
Momen haru ini sontak menyayat hati para netizen yang melihat.
Baca Juga : Ibunya Meninggal Dunia Akibat Gempa Palu, Anak ini Ingin Ikut Jokowi
Meski tengah dirundu duka, anak ini terlihat berani dan tetap tegar menghadapi semua.
Setelah kisahnya viral, beredar video lanjutan setelah anak ini bertemu Jokowi.
Dalam video yang diunggah akun Twitter @aji_marla, anak yang diketahui bernama Izrael itu menceritakan kisahnya.
"Mama aku sudah mati, jadi saya tak boleh menangis, saya harus berani, naik pesawat sudah tak bisa lagi lihat mama, mama sudah di atas gunung sekali," ucapnya dengan wajah polos.
Baca Juga : 5 Fakta Anthonius Gunawan Agung, Gugur Saat Gempa Donggala Demi Selamatkan Ratusan Nyawa
"Mama sudah di surga, tapi saya tidak boleh menangis, saya harus berani, saya harus belajar, membaca, mamaku suka sekali. Kalau saya menangis, mamaku nangis juga," tambah Izrael.
Tak tega dan iba dengan kondisi Izrael, postingan ini pun sudah diretweet dan disukai oleh ribuan pengguna Twitter. (*)