Mayoritas warga yang dievakuasi adalah perempuan dan anak-anak.
Saat tiba di Pangkalan TNI AU Sam Ratulangi, warga terlihat kelelahan akibat kurang istirahat dan belum mendapat asupan makanan yang cukup.
Salah satu warga mengaku stres, tak bisa makan dan tak bisa tidur.
"Kami tadi itu 20 orang, tapi hanya berlima sampai di sini.
Karena di sana semua orang berdesak-desakan.
Sedangkan kami tadi di bandara saja masih gempa.
Kami stress, kami tidak bisa tidur dan tidak bisa makan karena stress," ungkapnya.
Baca Juga : 4 Fakta Penemuan Jenazah Atlet Paralayang yang Jadi Korban Gempa Donggala, Datang untuk Mengikuti Festival