Grid.ID - Nama Ratna Sarumpaet kini jadi sorotan publik akibat kasus berita bohong yang ia lakukan.
Ratna diduga menyebarkan berita bohong, di mana dirinya dikeroyok oleh sejumlah orang saat berada di Bandung.
Baca Juga : Prediksi Tren Makeup 2019 dari Make Up Artist Arnold Pujopamungkas
Namun selang beberapa hari kembali muncul berita bahwa Ratna hanya melakukan kebohongan saja.
Baca Juga : Sang Mertua Ditangkap Atas Kasus Berita Bohong, Netizen Malah Tulis #SaveRioDewanto di Media Sosial
Ibu dari Atiqah Hasiholan ini diduga hanya melakukan operasi plastik sehingga membuat wajahnya terlihat memar.
Meski begitu kasus masih diselidiki, dan semalam Ratna ditangkap oleh polisi saat berada di Bandara Soekarno Hatta.
Tapi tahukah kamu siapa Ratna Sarumpaet?
Baca Juga : Belajar Makeup Sendiri Pakai 3 Rekomendasi Produk Lokal, Pemula Wajib Intip!
Ratna Sarumpaet adalah Aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) dan memulai karier di dunia hiburan serta teater.
Dirinya dikenal sebagai penulis, pemain sekaligus director di beberapa drama.
Mertua dari Rio Dewanto ini lebih fokus terhadap perlawanan kekerasan pada wanita dan kebebasan berpendapat dan berkumpul.
Baca Juga : 3 Outlet Hijab Terjangkau di Bandung yang Wajib Dikunjungi Fashionista
Baca Juga : Sakit yang Diidap Sang Anak, Denada Mengaku Pasrah Akan Ketetapan Allah
Tak heran jika Ratna terlalu berani atau dianggap vokal di setiap kesempatan.
Bahkan Ratna sering terlihat di tengah demonstran untuk menuntuk koruptor, penggusur rakyat, penindas dan penguasa yang sewenang-wenang.
Namun dibalik itu semua, wanita kelahiran Taruntung, Tapanuli Utara ini adalah anak kelima dari sembilan bersaudara.
Baca Juga : Cara Instan Memutihkan Wajah dengan Air Beras ala Wanita Jepang
Ratna pun pernah menikah dengan seorang lelaki bernama Achmad Fahmy Alhady berdarah Arab yang jadi juragan tekstil di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Setelah ditelusuri, suami Ratna Sarumpaet merupakan pemiliki diskotek pertama di Jakarta yang didirikan pada 12 november 1970 dengan nama Tanamur.
Gubernur DKI Jakarta waktu itu dijabat Ali Sadikin,mengizinkan pembukaan tempat perjudian, night club dan panti pijat.
Baca Juga : Berawal dari Fans dan Hanya Bisa Selfie Lewat Poster, Kini Anandito Resmi Jadi Suami Anisa Rahma
Kata Bang Ali, hiburan malam merupakan syarat dan keharusan Jakarta untuk menjadi sebuah kota metropolitan.
“Tentu saja sebelum surat izinnya diteken Gubernur Haji Ali Sadikin, lokasinya ditilik-tilik dulu sesuai apa tidak dengan prinsip, jauh dari sekolah, tempat ibadah dan rumah kediaman,” tulis Tempo, 14 Februari 1976.
Alasan pria yang pernah jadi suami Ratna Sarumpaet ini membuka diskotek sederhana saja…
“Sudah terlalu banjak night club di Djakarta. Tapi semuanja terlalu formil. Tidak ada suasana bersantai. Perlu didirikan sesuatu jang lain jang dapat memberikan suasana merdeka, sehingga orang dapat beristirahat,” katanya, tulis majalah Tempo, 20 Maret 1971.
Ayah kandung dari Atiqah Hasiholan tersebut berhasil menyulap rumah tua di Jalan Tanah Abang Timur N0.14 yang kemudian menjadi tempat hiburan malam.
Mulanya bangunan itu hanyalah rumah tua biasa. Atapnya berbentuk segitiga.
Tepat di sebelahnya terdapat sebuah kubah besar berbentuk setengah lingkaran.
Baca Juga : Takut Terjangkit Virus Mematikan, Tantri Kotak Jalani Vaksin Serviks
Membuat Tanamur terlihat seperti penggabungan dari bangunan masjid dan gereja.
Bangunan itu bercat hitam, terdapat pohon kaktus besar di perkarangan dan pintu bercorak klasik berwarna merah.
Begitu masuk menuruni anak tangga, terhampar lantai dansa berikut sebuah bar yang terbuat dari kayu.
Bangku-bangku berbantal kulit kambing.
Dengan konsep diskotek yang berbeda dengan night club atau bar Fahmy berhasil merajai hiburan malam Jakarta kala itu. (*)