Find Us On Social Media :

Suku Awa, Penduduk Pedalaman Hutan Amazon yang Terancam Punah

By Septiyanti Dwi Cahyani, Jumat, 5 Oktober 2018 | 12:37 WIB

Anak-anak suku Awa, suku yang hampir punah di pedalaman hutan Amazon.

Laporan Wartawan Grid.ID, Septiyanti Dwi Cahyani

Grid.ID - Apakah kalian pernah mendengar tentang Suku Awa sebelumnya?

Dilansir dari National Geographic, Suku Awa atau yang juga dikenal dengan nama Guaja merupakan kelompok pemburu-pengumpul yang bertahan hidup di pedalaman hutan hujan Amazon, Amerika.

Saat ini, hanya ada 600 dari mereka yang tersisa.

Seratus di antaranya bahkan benar-benar belum pernah melakukan kontak dengan dunia luar.

Anggota suku Awa hidup selaras dengan lingkungannya.

Baca Juga : Kriteria Wanita Cantik Menurut 5 Suku di Dunia, Salah Satunya Tak Perlu Mandi

Namun kini, keberadaan suku Awa terancam oleh kehadiran beberapa pabrik dan komplotannya yang berusaha menebang pohon-pohon di tanah mereka.

Beberapa potret yang diambil oleh National Geographic ini menunjukkan bagaimana suku Awa hidup di antara alam.

Mereka membersihkan diri di aliran sungai, memakan hasil buruannya sendiri, mengenakan 'pakaian' dari kulit hewan dan sama sekali tidak tersentuh dunia modern atau teknologi.

Dilansir dari laman Bobo.id, suku Awa merupakan salah satu Suku Indian asli.

Rumah-rumah mereka terbuat dari daun kelapa seperti rumah suku Pocahontas yang biasanya ada di film-film.

Baca Juga : Dinilai Berjasa Terhadap Masyarakat Suku Dayak, Susi Pudjiastuti Dapat Gelar Kehormatan ‘Dau Mening’

Sebagian dari penduduk suku Awa masih hidup secara nomaden atau berpindah-pindah.

Suku Awa yang hidup di desa-desa memiliki kebiasaan yang lebih 'modern'.

Misalnya, mereka sudah menggunakan pakaian seperti yang kita gunakan saat ini.

Namun, akan ada saat-saat tertentu di mana suku Awa menghabiskan waktunya di hutan dan mengenakan pakaian tradisional.

Hal ini dilakukan agar penduduk suku Awa yang hidup secara nomaden dapat mengenali mereka.

Baca Juga : Pedagang Pernak-pernik Buatan Suku Baduy di Tengah Perhelatan Asian Games 2018

Selain hidup dengan cara tradisional, suku Awa juga tidak mau berhubungan dengan orang-orang di luar wilayah Amazon.

Rupanya hal ini disebabkan oleh suku Awa yang masih merasa ada banyak orang ingin merusak alam sebagai tempat tinggalnya.

Karena seperti yang sudah kita tahu, hutan yang menjadi rumah bagi suku Awa kini semakin berkurang.

Banyak orang yang melakukan penebangan secara ilegal yang akhirnya berdampak pada populasi yang ada di sekitarnya.

Seperti berkurangnya air di danau dan sungai yang menyebabkan ikan-ikan dan burung-burung mati.

Baca Juga : 3 Fakta Suku Mausu Ane, Terasing dan Terkena Bencana Kelaparan di Maluku

Selain itu, ada juga orang-orang yang mencuri tambang emas di sana.

Banyaknya kerusakan di hutan Amazon membuat suku Awa harus terus bersembunyi.

Melansir dari Cewekbanget.id, perjuangan suku Awa untuk bertahan hidup dimulai ketika mereka didorong ke ambang kepunahan saat orang Eropa datang berbondong-bondong ke Brasil pada abad 16.

Sejak saat itu, para petani dan peternak harus berusaha merampas lahan milik suku Awa untuk ditanami berbagai tumbuhan.

Pemerintah Brasil juga telah berupaya untuk melindungi dan melestarikan suku-suku terasing di Amazon, termasuk suku Awa.

Baca Juga : Kunjungi Suku Baduy, Laudya Cynthia Kagum Dengan Adat dan Budayanya

Pada tahun 1982, Pemerintah Brasil menerima pinjaman uang sebesar 900 dolar As dari Bank Dunia dan Uni Eropa terkait program tersebut.

Namun sayangnya, sampai saat ini masih banyak anggota suku yang dibunuh oleh masyarakat tanpa adanya intervensi dari pemerintah.

Jika hal ini terus dibiarkan, maka suku Awa akan benar-benar punah. (*)