Selain itu Kemenhub juga memberikan beasiswa kepada keluarga Alharmum yang ingin berkarir sebagai ATC."
Tidak hanya itu, atas apresiasi masyarakat terhadap pengorbanan Anthonius Gunawan Agung, Kemenhub akan mempertimbangkan kemungkinan nama Anthonius Gunawan Agung diabadikan.
Baca Juga : 5 Fakta Anthonius Gunawan Agung, Gugur Saat Gempa Donggala Demi Selamatkan Ratusan Nyawa
Pengabadian nama Anthonius Gunawan Agung ini akan dipertimbangkan untuk disematkan di Bandara Mutiara Sis Al-Jufrie, Palu, Sulawesi Tengah.
Dilansir Grid.ID dari Kompas.com, pertimbangan ini mucul setelah warganet meminta nama Anthonius Gunawan Agung untuk disematkan sebagai bentuk penghormatan atas pengorbanannya.
"Ya kami akan mempertimbangkan usulan itu. Kita tahu proses penyemata adalah kewenangan Pemda dan DPRD. Kami akan menerima dan membicarakannya dengan Pemda dan DPRD karena yang berhak mengusulkan adalah mereka," kata Menteri Perhubungan Budi Karya di Gedung Lemhanas, Jakarta, Kamis (4/10/2018).
Kepada awak media, Menhub Budi Karya mengatakan jika nama Anthonius tidak bisa disematkan pada Bandara Mutiara Sis Al-Jufrie, kemungkinan besar bisa digunakan sebagai nama sekolah.
Menurut Budi Karya, penyematan nama Anthonius Gunawan Agung sebagai nama sekolah sangat tepat karena mendiang adalah inspirator bagi anak-anak yang masih bersekolah.
Baca Juga : Tsunami Palu, Anthonius Gunawan Agung Disebut Sebagai 'My Guardian Angel' oleh Pilot Batik Air
Selain itu, dikutip Grid.ID dari talkshow Hitam Putih di kanal Youtube Trans7 pada 2 Oktober 2018, ayahanda Anthonius, Yohanes sempat menyebutkan bahwa nama mendiang putranya yang gugur saat bertugas itu rencananya akan dijadikan salah satu nama untuk hari besar penerbangan nasional yang bertepatan pada tanggal 28 September.
Perlu diketahui, Anthonius Gunawan Agung adalah seorang petugas AirNav Indonesia yang bertugas di menara Air Traffic Control (ATC) Bandara Mutiara Sis Al-Jufrie, Palu, Sulawesi Tengah.