Sayangnya peraturan itu tidak berlangsung lama dan kembali mengubah aturan.
"Di sini orang-orang sudah hostes minded. Selalu para tamu menanjakan hostes, karena itulah kami terpaksa menyediakan djuga. Sekarang di Tanamur ada empat hostes," ucap Fahmy, dimuat Tempo, 27 Maret 1971.
Oh iya, kapasitas Tanamur hanya untuk 800 orang, tapi tiap malam bisa didatangi seribuan pengunjung.
Baca Juga : Miliader Dato Sri Tahir, Anak Tukang Becak yang Berhati Dermawan
Penasaran jam berapa mulai beroperasi dan tiket masuk Tanamur berapa?
Biasanya jam 7 malam para tamu mulai berdatangan, dan akan ramai di jam 9 malam.
Tanamur merupakan diskotek pertama di Jakarta dan di Asia yang tidak mengenakan tiket masuk kepada pengunjung.
Namun lagi-lagi aturan diubah, demi mengikuti perkembangan kala itu.
Majalah Tempo 27 Maret 1971 menulis, cover charge atau tiket masuk Tanamur 600 rupiah. Lalu naik lagi. Hari biasa Rp1.000 dan Rp1.250 pada malam Sabtu dan malam Minggu.
Banyak orang tahu Tanamur hanya dari mulut ke mulut, di mana kebanyakan orang yang pernah singgah merasa nyaman berjoget sambil menikmati musik yang disuguhi langsung oleh DJ.
Jadi tak heran jika banyak orang yang ingin berkunjung ke tempat hiburan malam milik Fahmy yang tak lain adalah mantan suami Ratna Sarumpaet.
Sayangnya Tanamur kini hanya kenangan, tak ada lagi diskotek ternama yang sempat berjaya kala itu. (*)