Adanya gempa lantas membuat Feiby panik mencari anak dan suaminya.
Ia langsung berlari menuju pantai Talise tempat orang-orany yang disayanginya berada.
Karyawan hotel sudah memberitahu agar Feiby menjauh dari pantai karena tsunami akan datang.
Namun rasa khawatir dan keinginan untuk menemui suami serta anaknya membuat Feiby tak peduli.
Dalam situasi yang kacau, dia sekuat tenaga menuju kedua anak dan suaminya berada. Namun gelombang tsunami lebih dulu sampai padanya. Dia tergulung bersama pekatnya air laut ke daratan.
Feiby tewas bersama orang-orang lain yang berada di sekitarnya.
Erik lantas menemukan mayat istrinya itu dikolong kendaraan dalam kondisi memprihatinkan bersama puing-puing.
Israel, Kim dan Erik amat kehilangan Feiby, seorang ibu, istri dan wanita tangguh penyayang keluarga.
"Israel dan Kim itu anak yang cerdas dan aktif. Mereka juga periang," kata Debby Sumenda, siswa kelas 3 SMA Katolik Palu yang juga dekat dengan keluarga Israel.
"Israel dan Kim juga rajin ke Sekolah Minggu," tambah Claudya.
Pasca kejadian, Israel beserta keluarga mengungsi di perumahan Permata tempat neneknya berada.
"Saat tertidur, Israel sering mengigau atau tiba-tiba terbangun. Mungkin di masih teringat kejadian di anjungan," ujar Claudya.
Saat bertemu dengan Jokowi, Israel dan keluarganya langsung dibawa ke Makassar.
Dari Makassar mereka pergi ke Bali untuk menjalani perawatan di mana paman Israel adalah seorang dokter di sana.(*)