Grid.ID - Pasca gempa Donggala, Rumah Sakit Terapung Kstaria Airlangga (RSTKA) Jumat (5/10) merapat di pelabuhan Donggala.
RSTKA merupakan kapal pertama yang sandar sejak gempa Donggala dan tsunami melanda pada pekan lalu.
Setelah melakukan berbagai persiapan RSTKA mulai Sabtu (6/10) sudah mengadakan kegiatan pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang terkena gempa Donggala.
Sejak pagi, mulai bapak-bapak, perempuan sampai anak-anak sudah mengantri di tenda untuk dilakukan pemeriksaan oleh tiga orang dokter umum.
Baca Juga : Pengakuan Korban Gempa Donggala: Kami Stres, Tak Bisa Makan dan Tidur
"Masyarakat sini sangat terguncang dengan musibah ini dan sekarang setelah seminggu berlalu mulai banyak yang sakit," kata Yuliani, warga Donggala yang antri untuk mendapat penanganan dokter karena sakit pernapasan.
Suasana kota Donggala juga cukup memprihatinkan.
Malam gelap gulita karena pasokan listrik hanya di sebagian kecil kawasan.
Keberadaan RSTKA sangat dibutuhkan mengingat RSUD Donggala belum bisa memberikan pelayanan yang maksimal.
Baca Juga : 4 Fakta Penemuan Jenazah Atlet Paralayang yang Jadi Korban Gempa Donggala, Datang untuk Mengikuti Festival
Selain kurangnya tenaga medis karena tenaga medis di Donggala sebagian besar dari Palu yang yang menjadi korban gempa dan tsunami.
Selain itu masyarakat juga takut ketika akan dilakukan pemeriksaan di dalam gedung rumah sakit karena trauma akan terjadi gempa.
"Karena itu RSTKA berkolaborasi dengan RSUD Donggala, kalau memang akan melakukan tindakan operasi bisa dilakukan kamar operasi di RSTKA," kata dr. Agus Harianto, SpB.
Baca Juga : Gempa Donggala : Kelurahan Petobo Ditelan Lumpur dari dalam Perut Bumi, Seperti Mau Kiamat!
Sementara dr. Pudjo Hartono, SpOG, pembina RSTKA menjelaskan bahwa misi kemanusiaan ini berkat dukungan dari YBN PLN, Bank Mandiri, Investree, Northstar, serta masyarakat.
Gandhi Wasono