Frekuensi suara paus jantan tersebut selama ini hanya dapat ditangkap oleh radio sonar kapal laut dan kapal selam.
Semenjak itu, paus ini disebut dengan nama The loneliest whale 52 atau Whalien 52.
Angka 52 digunakan untuk mengingatkan peneliti pada frekuensi suaranya yang tidak biasa.
Sampai saat ini jenis paus penyendiri tersebut belum benar-benar diketahui.
Baca Juga : Di Tengah Hutan Para Pendaki Ini Temukan Pondok Tua, Tak Disangka Isi di Dalamnya Buat Mereka Tercengang
Dilansir Grid.ID dari kanal Youtube Andrew Revkin, paus ini kembali ditemukan pada tahun 1992 oleh angkatan laut Amerika Serikat di tengah Samudra Pasifik.
Pada tahun 2015, para peneliti melakukan segala cara untuk kembali menemukan Whale 52 di Samudra Pasifik.
Selain itu peneliti juga akan berencana menaruh mesin yang mengeluarkan suara pada frekuensi 52Hz dan menerjemahkannya pada frekuensi 12-25 Hz agar Whale 52 dapat berkomunikasi dan tidak merasa sendirian.
Penelitian Dr. Watkins mengenai paus yang kesepian ini di publikasikan pada tahun 2004 setelah kematiannya melalui jurnal Deep Sea Research.
Jurnal penelitian ini ternyata menarik perhatian publik.
Ilmuwan biota laut, Mary Ann Daher mengatakan bahwa Whalien 52 memiliki popularitas yang menyamakan seorang artis tenar di masyarakat.