Suara orang meminta tolong dan rintihan kesakitan terdengar dimana-mana.
Subaini sadar saat itu tubuhnya terlalu lemah.
Ia bahkan tidak mampu menggerakkan tubuhnya.
Baca Juga : Galang Dana untuk Gempa Palu, 100 Musisi Berhasil Kumpulkan Donasi Lebih dari Rp 17 Miliar!
Ketika Subaini sedang mencoba meyakinkan dirinya bahwa ini bukanlah mimpi, tiba-tiba ia teringat dengan ketika anaknya.
Kepada awak media, Subaini mengaku saat itu ia memaksakan dirinya bergerak untuk mencari ketiga anaknya.
Subaini berlari kembali ke tempat ia berdagang di pinggir Pantai Talise.
Pantai yang sebelumnya terlihat hingar bingar dengan keramaian festival, kini terlihat porak poranda.
Subaini menyaksikan jasad-jasad korban sapuan gelombang tsunami bergelimpangan dihadapannya.
Dia tidak tahu apakah mereka masih hidup atau sudah meninggal.
Baca Juga : GTI, Boyband Asal Korea Selatan Akan Adakan Penggalangan Dana di Nami Island untuk Korban Gempa Palu
Suabini juga tidak ingat apakah di antara yang terbaring ini adalah keluarganya, tetangganya atau teman sesama pedagang.
Tidak ada satupun tanda-tanda kehidupan ketiga anaknya.
Subaini bersedih, hatinya hancur ketika tidak mengetahui keberadaan dan kondisi ketiga anaknya saat tsunami menyapu habis kotanya.
Namun, Subaini tidak berputus asa.
Dia tetap berjuang mencari ketiga anaknya di antara puing-puing bangunan yang hancur.
Beruntung Tuhan masih mau mendengar doanya, anak keduanya, Riski ia temukan dalam keadaan selamat.
Namun, ia belum menemukan kedua anaknya yang lain.