Dilansir Grid.ID dari Tribunnews, saat ini Subaini tinggal di tenda pengungsian korban gempa Palu bersama putranya, Riski.
Ia berhasil menemukan Riski dalam keadaan selamat ketika gelombang tsunami menghantam Kota Palu.
Kini Subaini bersama dengan putranya sedang berjuang mencari kedua anak lainnya yang juga menjadi korban dari gempa Palu.
"Saya tidak tahu setelah ini bagaimana, saya masih memikirkan 2 anak yang hilang," kata Subaini.
Subaini bahkan sempat mendapat tawaran pindah ke luar daerah dari saudaranya ia tolak.
Subaini lebih memilih hidup di Palu yang sudah puluhan tahun dijalani.
Di tempat pengungsian Kelurahan Kamonji, ia bertahan hidup dengan Riski.
Ada empat keluarga lain yang nasibnya sama.
Beberapa kenalan dan saudaranya mengulurkan bantuan sekadarnya untuk bertahan.
Subaini masih memikirkan nasib dan keadaan kedua anaknya yang lain.
Dia bahkan mengatakan kepada awak media jika ia harus menemukan kedua anaknya, apapun yang terjadi.
"Mawar dan Nur Adiba harus ditemukan, walau sudah meninggal," katanya sedih.
Subaini sudah tidak punya apapun.
Satu-satunya yang dimiliki saat ini adalah Riski, anak keduanya.
Ia harus memikirkan kehidupan anak lelakinya setelah kehidulan Kota Palu normal kembali.
Akibat gempa dan tsunami memang memilukan, ia terlunta-lunta dan sengsara.
Namun ia tak mau menyerah, ia harus mampu melanjutkan hidup bersama Riski, dengan perjuangan baru, lebih optimistis. (*)