Nurul juga diberi air minum agar tidak dehidrasi di tengah terik matahari.
"Saya mau tidur, pulang semua, apa kalian bikin dari rumah saya, jangan ganggu, saya mau tidur, pergi sana semua saja," Nurul berhalusinasi.
Evakuasi berlangsung dramatis selama 14 jam.
Nurul segera dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan intensif.
Baca Juga : Kisah Haru Korban Selamat Fenomena Likuifaksi Gempa Palu, Sempat Terbawa Tanah dan Kehilangan Istri
Kondisi tubuhnya sangat lemah.
Tangan dan kakinya keriput karena kedinginan terendam dalam kubangan tanah yang teraliri bocoran air PAM.
Badannya kram akibat terjepit dan terendam air.
Jasad ibunya juga dimasukkan ke dalam kantung mayat lalu dibawa ke rumah sakit setempat.
Dilansir dari Kompas.com, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengungkapkan hingga kini masih ada sekitar lima ribu orang yang tertimbun.
Wilayah terparah yang terkena dampak likuifaksi adalah Balaroa dan Petobo.
Baca Juga : Lumpur Mengubur Kelurahan Petobo, Seorang Wanita Tertimbun Saat Menggendong Anaknya
(*)