Laporan Wartawan Grid.ID, Agil Hari Santoso
Grid.ID - Walau menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) bulan Oktober ini sudah masuk musim penghujan, namun Jawa terasa Panas.
Memasuki 10 Oktober 2018, bukan suhu dingin yang didapat akibat musim penghujan tetapi cuaca terik sehingga Jawa terasa panas.
Ternyata, tidak hanya pulau Jawa yang panas, namun seluruh belahan selatan garis khatulistiwa di Indonesia juga ikut merasakan hal yang serupa.
Baca Juga : Palu Kembali Diguncang Gempa 5,2 SR, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami
Mengutip bmkg.go.id, sebenarnya bulan Oktober ini menjadi awal musim hujan untuk 342 zona musim pada tahun 2018.
Namun dari pemantauan BMKG di 20 stasiun cuaca dan iklim, suhu di belahan selatan garis khatulistiwa sedang tinggi.
Contohnya, suhu di Jakarta mencapai 34,2 derajat celcius dan di Majalengka, Jawa Barat, suhu bahkan mencapai 37,4 derajat Celcius.
Baca Juga : Ternyata Inilah yang Menyebabkan Tinggal di Dekat Garis Khatulistiwa Terasa Lebih Panas
Suhu panas yang dialami kota-kota di Jawa tersebut masih dianggap normal oleh BMKG.
"Masih dalam kisaran normal suhu maksimum yang pernah terjadi berdasarkan data klimatologis 30 tahun," ujar Kepala Humas BMKG, Hary Jatmiko, yang telah dilansir Kompas.com pada Selasa (9/10/2018).
Hary mengungkapkan, suhu panas yang dialami masyarakat sekarang karena posisi matahari yang berada di selatan.
Baca Juga : Jangan Remehkan Cuaca Panas Terik, Ini 6 Cara Agar Tetap 'Cool' di Cuaca Panas
"Matahari saat ini berada di belahan bumi selatan sekitar wilayah Indonesia, jadi penyinaran yang kita dapat langsung," ungkap Hary seperti yang telah dilansir Tribunnews.com.
Faktor lain yang mengakibatkan panas terik dirasakan masyarakat adalah kelembapan udara.
"Kala kelembabannya rendah, proses pembentukan dan pertumbuhan awan hujannya lebih kecil. Kalau lebih kecil potensi hujannya jadi relatif lebih kecil, suhunya jadi panas," tambah Hary.
Baca Juga : Sering Kedinginan Padahal Cuaca Panas? 5 Penyakit Ini Bisa Jadi Penyebab
Terakhir, Harry menambahkan informasi mengenai prakiraan hujan yang diprediksi mundur pada tahun ini.
BMKG memperkirakan, hujan akan mundur 10 hingga 30 hari sehingga akan mulai pada akhir Oktober atau awal November. (*)