Find Us On Social Media :

Deddy Corbuzier Beri Tanggapan tentang Atlet Judo Miftahul Jannah yang Didiskualifikasi

By Winda Wahdania, Rabu, 10 Oktober 2018 | 20:30 WIB

Mifthaul Jannah dan Deddy Corbuzier

Laporan Wartawan Grid.ID, Eria Winda Wahdania

Grid.ID - Atlet Judo tuna netra asal Indonesia, Miftahul Jannah kini memang menjadi perbincangan publik.

Hal tersebut lantaran Miftahul Jannah didiskualifikasi karena mempertahankan hijabnya saat akan bertanding Judo dalam Asian Para Games 2018, Senin (8/10/2018) lalu.

Menanggapi hal tersebut Deddy Corbuzier memberikan tanggapan.

Baca Juga : Foto Bareng, Ivan Gunawan Tulis Caption Romantis untuk Ayu Ting Ting

Melalui kanal YouTube Deddy Corbuzier (9/10/2018) Deddy mengungkapkan pendapatnya tentang fenomena yang viral tersebut.

Deddy menjelaskan bahwa dalam peraturan Internasional, dalam beladiri Judo memang dilarang untuk mengenakan hijab.

Tentu saja hal tersebut bukan berbicara tentang agama, tetapi lantaran demi keselamatan si atlet sendiri.

"Peraturan internasional itu memang ngga boleh, ngga boleh pakai apapun yang membahayakan buat atlet tersebut, jadi ini bukan masalah agama,"

"Jadi ini bahayanya apalagi berita-berita Indonesia yang masih panas begini disangkutinnya tentang agama," jelas Deddy.

Ayah satu anak itu melanjutkan penjelasannya tentang bahaya hijab ketika dalam pertandingan Judo.

Menurutnya, ketika seorang atlet berhijab itu dibanting dan lawannya memegang hijab maka leher sang atlet bisa saja langsung patah.

"Kalo Judo ketika ia dibanting, hijabnya kepegang, orangnya dibanting hijabnya kepegang lehernya patah, jadi ini bukan tentang agama, tapi tentang keselamatan atlet itu sendiri," tambahnya.

Baca Juga : Atlet Para Badminton, Oddie Kurnia Ngefans dan Ingin Bertemu dengan Anthony Ginting

Deddy lantas mengungkap bahwa dalam hal tersaebut dewan juri dari pihak Indonesia tidak mengerti tentang penjelasan berbahasa Inggris yang disampaikan.

Padahal dalam peraturan telah tertera alasan untuk tidak mengenakan hijab tersebut.

"Yang lucu adalah keterangannya dari pihak penyelenggara bahwa, jadi dewan jurinya ini nggak ngerti Inggris, padahal udah dikatakan dari dulu bahwa nggak boleh berhijab karena berbahaya buat si atletnya, tapi dia nggak ngerti, jadi tetep aja dijalanin sampe disaat itu terjadi sorry nggak boleh," imbuhnya.

 

(*)