Laporan Wartawan Grid.ID, Andriana Oky
Grid.ID-Selena Gomez menjalani perawatan kesehatan mental karena mengalami gangguan emosional.
Gangguan emosional yang dialami Selena di rumahnya itu, membuat Selena Gomez menjalani perawatan kesehatan mental.
Mengutip dari laman Dailymail, Selena Gomez menjalani perawatan kesehatan mental di rumah sakit dalam kurun waktu dua kali dalam dua minggu, karena mengalami gangguan emosional itu.
Insiden gangguan emosional pertama kali dialami Selena Gomez di rumahnya, di Studio City pada minggu terakhir bulan September.
Baca Juga : Intip Menu Diet Selena Gomez yang Ampuh untuk Bentuk Badan, Contek Juga Latihannya yuk!
Teman-teman Selena Gomez mengatakan bahwa Selena merasa sangat putus asa dan emosional karena kondisi jumlah sel darah putihnya usai menjalani operasi transplantasi ginjal.
Disebutkan bahwa, Selena Gomez di bawa ke Cedars-Sinai untuk dirawat selama beberapa hari di sana.
Mengutip dari TMZ, disebutkan Selena Gomez juga sempat mencoba untuk meninggalkan rumah sakit, tapi dokter bersikeras melarangnya karena melihat kondisinya.
Selena Gomez merasa panik dan sangat khawatir, bahkan Selena Gomez sendiri berusaha untuk melepaskan infus dari lengannya.
Baca Juga : 4 Model Rambut dari Selena Gomez Buat Kamu yang Mau Tampil Beda
Karena kejadian tersebut, Selena Gomez kemudian dibawa ke fasilitator psikiatri di East Coast.
Di sana ia mendapatkan perawatan perilaku dialektik.
Pelantun lagu The Heart Wants What It Wants ini sempat mengumumkan pada tanggal 24 September bahwa dirinya ingin rehat sejenak dari media sosial.
Baca Juga : Tampilan Stunning Selena Gomez Kenakan Gaun Bernuansa Gold di Acara Coach New York Fashion Week
"Saya sangat bersyukur atas dukungan yang diberikan penggemar saya di media sosial, saya juga bersyukur dapat belajar dari masa lalu dan apa yang saya dapat hingga saat ini" tulisnya.
Beberapa hari sebelumnya (sebelum tanggal 24 September), Selena Gomez sempat melakukan live instagram dan berbagi cerita dengan penggemarnya selama satu jam.
Saat itu ia mengungkapkan bahwa depresi adalah bagian dari hidupnya selama lima tahun berturut-turut. (*)