Find Us On Social Media :

Pertamax Naik Hampir Rp 1000, Pilih Move On atau Cinta Mati Saja

By Octa Saputra, Jumat, 12 Oktober 2018 | 17:21 WIB

Harga BBM jenis pertamak nik harga

Grid.ID - BBM jenis pertamax naik harga, dari sebelumnya Rp 9.500/liter (Jakarta) menjadi Rp 10.400/liter.

Bila dihitung, besaran kenaikan harga BBM jenis pertamax itu mencapai Rp 900.

Tak pelak, pengguna mobil yang saban hari pakai BBM jenis pertamax jadi galau dengan kenaikan harga tersebut.

Apalagi menghadapi kenyataan, kalau BBM jenis pertalite nggak alami kenaikan alias tetap di angka Rp 7.800/liter.

Baca Juga : GridOto Award 2018, Duet Toyota Yamaha Sabet Penghargaan Tertinggi

Galaunya pengguna mobil adalah mau tetap pakai pertamax atau move on ke pertalite?.

Pertamax merupakan BBM dengan angka RON 92 dan sedangkan pertalite angka RON-nya 90.

Dari berbagai sumber didapatkan bahwa untuk BBM RON 92, paling pas digunakan buat mobil dengan perbandingan kompresi 10-11 : 1.

Lalu kalau pertalite, pas dengan mobil yang mesinnya memiliki perbandingan kompresi 9-10 : 1.

Ambil contoh Suzuki Ignis Sport Edition yang mesin 1.197 cc-nya pakai perbandingan kompresi 11 : 1.

Maka bahan bakar yang sesuai dengan spesifikasi mesin Suzuki Ignis Sport Edition adalah pertamax.

Sementara kalau mobil yang digunakan adalah Toyota Agya atau Daihatsu Ayla, masih pas menggunakan BBM jenis pertalite.

Itu karena perbandingan kompresi dari kedua mobil tersebut 10 : 1.

Mobil dengan perbandingan kompresi tinggi, bukan berarti nggak bisa pakai bahan bakar RON rendah.

Baca Juga : Defensive Driving Experience with Instructor Jadi Makin Seru Bersama Suzuki

Teorinya, bahan bakar dengan angka RON rendah akan cepat terbakar bila bertemu mesin mobil dengan kompresi tinggi.

Bahkan terbakarnya bahan bakar di ruang pembakaran, bukan akibat dari percikan api dari busi.

Melainkan akibat dari tekanan kompresi yang tinggi dari mesin tersebut.

Ketika bahan bakar terbakar lebih awal sebelum busi memercikan api, piston seperti dipukul lebih keras oleh ledakan ruang bakar tersebut.

Indikasi yang paling banyak dirasakan adalah timbulnya bunyi ngelitik atau knocking di mesin.

Otomatis disesuaikan

Jaman sekarang yang semua mobil sudah pakai injeksi, membuatnya mampu melakukan penyesuaian timing pengapian sesuai dengan bahan bakar yang digunakan.

ECU (Electronic Control Unit) sebagai komputer yang mengatur sensor-sensor di mobil, jadi pelaku dari penyesuaian timing pengapian tersebut.

Efek dari penyesuaian timing pengapian akibat pakai bahan bakar RON rendah adalah performa mesin yang mengalami penurunan.

Selain performa mesin mengalami penurunan, efek lainnya adalah pemakaian bahan bakar yang jadi lebih boros.

Beberapa tahun lalu, tabloid OTOMOTIF pernah melakukan pengetesan terhadap pemakaian BBM jenis pertalite dan pertamax ke Toyota Avanza keluaran 2011.

Hasilnya performa mesin saat pakai pertamax, maksimalnya bisa mencapai angka 106.9 dk/6.500 rpm dan saat pakai pertalite 104.6 dk/6.500 rpm.

Sedangkan pemakaian bahan bakar saat mobil running konstan 100 kpj, pakai pertamax 14km/l dan pertalite 13km/l.(*)